Dalam video YouTube yang membahas kasus tersebut, 'Dr. Bernard' menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh JC.
JC kemungkinan besar tertular sebuah infeksi bakteri yang cukup agresif dan bisa mematikan.
Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah memakan mi ayam, ginjal JC gagal berfungsi dan mengalami pembekuan darah.
Hasil tes darah dari rumah sakit sebelumnya menemukan bahwa ia memiliki bakteri dalam darahnya yang disebut Neisseria meningitidis.
Baca juga: Viral Pria Paruh Baya Pasien RSUD Jombang Terkapar di Kediri, Begini Penjelasan Direktur Rumah Sakit
Neisseria meningitidis yang diakibatkan bakteri meningokokus, adalah bakteri gram-negatif penyebab penyakit meningitis, meningokokus dan meningococcemia.
Meningokokus menyebabkan pembekuan darah yang tidak semestinya di dalam pembuluh darah.
"Ini seperti luka di kulit, pendarahannya berhenti pada akhirnya karena pembekuan darah, kemudian area tersebut akan bengkak dan hangat," jelas Dr. Bernard dalam video.
"Bengkak karena pembuluh darah melebar sehingga lebih banyak darah dapat mencapai area tersebut dan pembengkakan sebagian disebabkan oleh fakta bahwa ada peningkatan cairan dan kehangatan adalah peradangan."
"Namun, ketika bakteri hadir dalam darah, seluruh pembuluh darah tubuh melebar, menurunkan tekanan darah, mencegah oksigen masuk ke organ tubuh."
"Gumpalan kecil [mulai] terbentuk di mana-mana, karena mereka tersangkut di pembuluh darah kecil yang menghalangi aliran darah," lanjutnya.
"Saat tangan dan kakinya menjadi dingin, mereka kekurangan oksigen."
Jaringan yang kekurangan oksigen dapat menjadi nekrotik untuk kondisi trombotik yang disebut Purpura fulminans yang dengan cepat menyebabkan nekrosis.
Dikabarkan setelah melalui penanganan yang tepat, kondisi JC mulai stabil, jaringan di jari-jarinya dan di kakinya hingga ke telapak kakinya mengalami gangren.
Beberapa bagian dari jari kaki disebut harus diamputasi, bahkan jika tak segera ditangani, JC bisa diamputasi bilateral di bawah lutut.
26 hari setelah kejadian, JC pun sadar diri, kondisinya membaik.