"Termasuk petugas kepolisian yang datang untuk membubarkan ataupun mencegah terjadinya aksi tawuran tersebut," imbuh dia.
Syahduddi juga mengungkap, ISE dan pelaku lainnya kerap tergabung dalam kelompok-kelompok tawuran yang janjian lewat sosial media.
Yang mana selain ingin memperoleh eksistensi, para pelaku juga mencari uang lewat banyaknya pengikut (followers) di akunnya.
Sementara air keras tersebut, diduga selalu dibawa pelaku saat hendak melancarkan aksinya.
"Kemungkinan iya (bawa air keras tiap tawuran) karena kemarin ketika kami dapatkan (barang bukti) yang bersangkutan juga sudah membawa air keras dan menyiramkannya ke petugas," pungkas dia.
Tak hanya ISE, Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat juga menangkap AAYA (15) dan RB (22).
Peran ketiganya dalam penyiraman air keras kepada Bripda Muhammad Zulfan dan Bripda Gerald D'Hargado diungkap Kombes Pol Syahduddi.
Menurutnya, insiden itu bermula saat dua orang anggota tim Perintis Presisi Polda Metro Jaya berpatroli menggunakan 15 motor dinas di wilayah Jakarta Barat.
Anggota tim bertemu dengan sekelompok remaja yang akan tawuran.
"Ketika akan dibubarkan, kelompok pemuda tersebut sempat membubarkan diri dan masuk ke dalam gang," kata Syahduddi.
Namun tiba-tiba dari arah gang tersebut, lanjut Syahduddi, ada beberapa orang yang langsung berlari ke arah tim Patroli Presisi Polda Metro Jaya.
Mereka lantas menyiramkan air keras menggunakan gayung. Air keras tersebut sebelumnya sudah dibawa mereka menggunakan jeriken ukuran sedang.
"Kemudian ketika terjadi adanya aksi penyiraman tersebut, secara spontan anggota lain juga melakukan upaya penangkapan dan pengejaran," kata Syahduddi.
Sementara Bripda Zulfan dan Bripda Gerald melipir ke sisi jalan untuk mengurusi lukanya.
Dari upaya penangkapan tersebut, Syahduddi mengungkap pihaknya mulanya ia hanya mengamankan dua orang saja.