Di tengah kegiatan patroli itu, Gerald menerima laporan adanya sekelompok remaja yang diduga akan melakukan aksi tawuran di Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat.
Tak pikir panjang, Gerald bersama timnya langsung meluncur ke lokasi kejadian untuk mengecek informasi tersebut.
Mereka melakukan penyisiran di sekitar area yang dicurigai, hingga menemukan sejumlah remaja bersenjata tajam hendak keluar dari sebuah gang.
Melihat hal tersebut, Gerald pun berupaya menghentikan aksi kelompok remaja tersebut dengan melakukan pengejaran menggunakan motor patrolinya.
"Ketika kami sedang melakukan penangkapan, beberapa pemuda tersebut melakukan perlawanan dengan menyiram saya dan rekan saya menggunakan air keras," kata Gerald kepada wartawan, Rabu (24/9/2024).
Cairan air keras itu sontak mengenai wajah, tangan, lutut dan kakinya.
Sementara rekannya, yakni Bripda Muhammad Zulfan Satria Wicaksono, terkena air keras di bagian wajah dan lutut.
Dalam kondisi kepanasan akibat siraman air keras itu, Gerald dan rekannya berupaya melipir untuk menyelamatkan dirinya dahulu.
Pasalnya, Gerald merasakan perih dan panas yang bercampur jadi satu di area yang terkena cairan air keras tersebut.
"Tetapi anggota lainnya tetap melakukan penangkapan, sehingga di awal dilakukan penangkapan terhadap 2 pelaku," jelas Gerald.
Akibat insiden itu, Gerald dan Zulfan lantas dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Selanjutnya, mereka mendapat penanganan lanjutan di Siedokkes Polres Metro Jakarta Barat.
Sementara itu, Kapolsek Kembangan, Moch Taufik Iksan mengungkapkan kronologi kejadian tersebut.
Bripda Muhammad Zulfan Satria Wicaksana dan Bripda Gerald DHargado terluka di sejumlah bagian tubuhnya. Air keras tersebut juga telah merusak pakaian dinas kedua korban.
"Kalau lukanya sih tidak begitu berat cuman, memang ada bekas-bekasnya dan baju atau seragam dinas yang dikenakan dari 2 personel ini rusak ya rusak, robek, bolong karena cairan tersebut," kata Taufik.
Menurutnya, tidak ada senjata tajam yang diamankan polisi saat penangkapan kelompok tawuran tersebut.
Namun, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti, seperti jeriken berisi air keras hingga alat penyiraman.
"Sajamnya tidak ada. Yang diamankan ya tentunya jeriken yang berisi diduga cairan berisi air keras tersebut terus gayung yang digunakan untuk menyiram dan pakaian-pakaian korban yang diamankan," katanya.
Taufik memyampaikan, dua orang anggota Polri yang mengalami luka-luka tersebut, langsing dilarikan ke RSUD Kembangan, Jakarta Barat.
Melihat bahayanya perbuatan tersebut, Taufik mengimbau agar orangtua lebih giat mengawasi putra putrinya agar tidak keluar rumah pada malam hari.
Terlebih pada akhir pekan, Taufik meminta agar orangtua bisa mengontrol pergerakan putra putrinya.
"Dan bukan di setiap weekend (akhir pekan) saja, mungkin di malam-malam hari biasa kalau memang sudah jam malam, tidak layaknya keluar ya orang tua harus berperan untuk memantau putra-putranya sehingga tidak terjadi hal-hal tidak yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com
Berita Viral lainnya