Sementara itu para petani terpaksa merugi karena harga anjlok.
Bahkan karena harga yang anjlok parah, sebagian petani memilih menyedekahkan hasil panennya di tepi jalan.
Mereka memilih melakukan hal itu ketimbang menjual hasil panennya dengan harga murah dan rugi besar-besaran.
Kondisi pertanian di Indonesia saat ini memang sedang tidak baik-baik saja.
Bagaimana tidak, harga jual kubis di sejumlah wilayah saat ini anjlok parah.
Salah satunya adalah di wilayah Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Petani bernama Slamet Sudarsono (69) dan Warti (64) pun membagikan kubis mereka secara gratis di pinggir jalan.
Mereka melakukan aktivitas tersebut di Jalan Pakis-Ngablak yang menjadi jalur alternatif Magelang menuju Salatiga.
Pasangan suami istri tersebut sengaja menaruh satu keranjang kubis di dekat Pasar Kaponan, Pakis, Sabtu (28/9/2024).
Warti bertugas membersihkan dan mengupas kubis, sedangkan Slamet memasukkannya ke keranjang.
"Sudah sejak Rabu (25/9/2024) kami taruh kubis di tepi jalan. Orang-orang bebas ambil," kata Warti.
Slamet mengatakan, harga kubis di tingkat petani cuma Rp700 per kilogram dalam empat hari terakhir.
Sebelumnya, harga sempat menyentuh Rp1.000 per kilogram dan ini masih tergolong rendah.
"Mungkin sekarang harga paling murah sejak 2021. Orang tani sedang susah," cetusnya.
Dari perkiraannya, ada hampir 1 ton kubis yang dia sedekahkan ke masyarakat.