Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Polres Nganjuk turun tangan untuk menangani kejadian tujuh siswa SDN Banaran I yang diduga keracunan usai mereka mencicipi kudapan uji coba program makan siang gratis.
Petugas telah rampung menghimpun keterangan sejumlah pihak.
Kasi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto mengatakan pihaknya mengumpulkan keterangan kepala sekolah dan guru SDN Banaran 1, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk.
Tujuannya, mengetahui kronologi peristiwa dugaan keracunan yang dialami tujuh siswa.
"Tindakan yang kami lakukan mencakup pengambilan keterangan dari kepala sekolah dan guru," katanya, Jumat (4/10/2024).
Baca juga: 7 Siswa SD di Nganjuk Diduga Keracunan Usai Cicipi Hidangan Uji Coba Program Makan Siang Gratis
Ia menambahkan, Polres Nganjuk turut berkoordinasi dengan tenaga kesehatan Puskesmas Kertosono.
Seperti diketahui, tatkala keluhan mual, nyeri perut, dan muntah muncul, para guru melarikan enam dari tujuh siswa ke Puskesmas Kertosono guna mendapat penanganan medis.
Satu siswa tak dibawa ke puskesmas lantaran tak menunjukkan gejala keracunan yang signifikan.
Baca juga: Buntut Kasus Keracunan Massal di Acara Pengajian, Dinkes Kabupaten Kediri Sidak Puluhan Toko
Tim medis puskesmas pun memberikan obat-obatan sesuai gejala yang diderita.
Adapula yang direhidrasi dengan cairan.
Kini, kondisi para siswa berangsur membaik dan menjalani rawat jalan.
"Kami berkoordinasi dengan tenaga kesehatan agar mengetahui kondisi korban. Termasuk mendata korban," ungkapnya.
Baca juga: Hasil Sidak Polisi Kediri di Gudang Terkait Keracunan Massal, Motif Licik Pemilik Usaha Terkuak
Supriyanto menyebut, sisa makanan yang diduga menjadi penyebab gejala keracunan telah dibawa ke Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk dan akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.
"Hingga saat ini hasil pemeriksaan sisa makanan belum diterima karena masih dalam proses," paparnya.