Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Uji coba makan siang gratis di Nganjuk rupanya dijalankan oleh relawan Gerakan Masif Prabowo-Gibran Rakabuming Raka (Gemparr) Jawa Timur.
Mereka menyalurkan makanan ke sejumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Nganjuk. Termasuk, SDN Banaran 1, yang berlokasi di Kecamatan Kertosono.
Dalam pelaksanaannya, tujuh siswa SDN Banaran 1 mengalami gejala keracunan, diduga usai mencicipi hidangan uji coba program makan siang gratis itu.
Ketua Relawan Gemparr DPW Jawa Timur (Jatim), Sony Setyaji mengatakan, uji coba program makan siang gratis digelar atas kemauan pihaknya sendiri.
Artinya, tak ada arahan dari Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Probowo-Gibran.
"Benar, yang melakukan Relawan Gemparr Jatim. Kegiatan ini adalah inisiatif Relawan Gemparr," katanya kepada Tribun Jatim Network melalui apilikasi pesan singkat, Sabtu (5/10/2024).
Sony menyebut, uji coba telah dilaksanakan di Kabupaten Nganjuk sejak awal September 2024.
Namun, Sony mengaku lupa jumlah sekolah yang menjadi tempat uji coba program.
Baca juga: 7 Siswa SD di Nganjuk Diduga Keracunan Usai Cicipi Hidangan Uji Coba Program Makan Siang Gratis
"Kami ingin mensimulasikan apa yang menjadi program unggulan dari presiden dan wakil presiden terpilih," sebutnya.
Ia menjelaskan, dana untuk menghelat uji coba program bersumber dari kantong pribadi para relawan.
Sementara, sebelum melakukan uji coba program, Sony mengaku hanya berkoordinasi dengan beberapa koordinator wilayah (korwil) pendidikan saja.
"Kami sudah ada koordinasi beberapa korwil pendidikan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh siswa SDN Banaran 1, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, mengalami gejala keracunan.
Mereka mengeluhkan mengalami mual, nyeri perut, hingga muntah.
Diduga gejala keracunan muncul usai mereka mencicipi hidangan uji coba program makan siang gratis yang diusung Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Prabowo-Gibran, Rabu (2/10/2024).
Karena kondisi itu, enam dari tujuh siswa bahkan sempat dilarikan ke Puskesmas Kertosono guna mendapat penanganan.
Satu siswa tak dilarikan ke puskesmas lantaran tak menunjukkan gejala signifikan.
Kini, kondisi mereka sudah berangsur membaik dan menjalani rawat jalan.
Santapan uji coba program makan gratis dibagikan ke seluruh siswa SDN Banaran 1. Totalnya, ada 366 siswa.
Sebelum memakan hidangan itu, para guru dan siswa mengecek kondisi makanan.
Seketika itu, ada guru dan siswa yang menyadari bila lauk makanan basi.
Para guru lantas berupaya menarik makanan itu dari siswa.
Tapi, tampaknya, ada siswa yang terlanjur mencoba sedikit makanan itu, hingga akhirnya ada siswa yang diduga mengalami keracunan.
Isi di dalam kotak makanan terdiri dari nasi, ayam bumbu bali, tahu goreng, dan sayur sop.