Berita Ponorogo

47 Tahun Hilang, Mbah Tobari Pulang Kondisinya Buta Disambut Tangis Keluarga, Dikira Sudah Meninggal

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Tobari nangis kembali bertemu keluarga di Ponorogo usai 47 tahun hilang

Selamatan ini pernah dilaksanakan kali kedua untuk mengenang keluarga Marmi yang dikira tersapu tsunami.

Mbah Wiji pun berencana menggelar selamatan ketiga setelah Lebaran 2024 ini.

"Sebenarnya lokasi kami jauh dari bencana tsunami."

"Tak tahu bagaimana kami dikabarkan jadi korban," ucap anak sulung Marmi, Suyadi (52).

Sejak tahun 2019, Marmi mengaku sudah berusaha melacak kembali keluarganya di Tulungagung, namun tidak membuahkan hasil.

Salah satu cucunya kemudian menemukan akun Instagram Desa Kaliwungu, dan mengirim pesan.

Pihak Pemerintah Desa Kaliwungu lalu mencoba menghubungkan kedua keluarga ini hingga bisa saling tukar nomor telepon.

"Saya senang sekali karena ternyata masih bisa bertemu mbah (nenek)."

"Ternyata saya masih punya nenek," ujar Suyadi dengan nada ceria.

Marmi pun tidak putus-putusnya memeluk sang ibu yang sudah renta.

Ia mengaku akan menghabiskan banyak waktunya bersama Mbah Wiji sebelum kembali ke Desa Bumbung, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Dipuas-puasin bersama orang tua, lepas kangen dulu. Rencananya balik, karena rumahnya di sana (Riau)," kata Suyadi.

Berita Terkini