Siswi SMK kelas 12 tersebut tak memberitahu pihak sekolah melakukan pendakian di tengah-tengah program Praktik Kerja Lapangan (PKL).
"Kami baru tahu pada Senin (7/10/2024) saat kami monitoring kehadiran. Ternyata anak ini tidak masuk tanpa keterangan. Untuk itu, sekolah berkoordinasi dengan tempat PKL," tuturnya.
Harti kemudian menghubungi keluarga Naomi yang berada di Semarang.
"Dari keluarga diketahui Naomi ini izin mau kegiatan di luar, tapi untunglah kami konfirmasi ke orang tua," lanjutnya.
Sejumlah siswa SMK memberi informasi Naomi sendang melakukan pendakian ke Gunung Slamet sejak Sabtu (7/10/2024).
"Dari situ didapati informasi bahwa Naomi open trip mendaki ke Gunung Slamet," pungkasnya.
Di sisi lain, Kepala Pos Pemantauan Bambangan, Sugeng Riyadi, menceritakan sesaat sebelum Naomi hilang.
Dari laporan yang ia terima, mulanya Naomi diketahui turun bersama rekannya seorang pria berambut pirang.
Keduanya turun gunung, namun jarak antar keduanya cukup jauh.
Naomi sendiri turun dengan mengambil posisi sebelah kanan dari arah puncak.
Sedangkan pria berambut pirang tersebut di pertengahan.
Mengutip TribunJateng.com, di belakang Naomi ada dua pendaki lain yang ikut memantau dari kejauhan.
Naomi disebut sering berhenti saat turun.
Baca juga: 4 Remaja Pendaki Gunung Butak Jatim Dievakuasi karena Hipotermia, Berikut 8 Imbauan BPBD untuk Warga
Teman pendaki di belakang Naomi pun memiliki firasat yang tak enak, karena Naomi turun di sisi sebelah kanan.
Namun, saat pendaki di belakang bertemu dengan pria rambut pirang, mereka tak menemukan keberadaan Naomi.
"Lalu admin itu bertanya yang cewe satu mana. Padahal Naomi turun duluan dibanding pendaki lainnya yang turunnya belakangan,"
"Akhirnya 3 orang pendaki lainnya memutuskan untuk terus turun sama admin," katanya.
Sugeng mengatakan, saat itu, tiba-tiba di pos 7, ada pendaki lain yang sedang mendirikan tenda mendengar suara perempuan minta tolong.