Pilkada Pasuruan 2024

Blusukan ke Kampung Penghasil Durian di Pasuruan, Mas Rusdi Janji Bantu Cari Solusi Atasi Hama

Penulis: Galih Lintartika
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Bupati (Cabup) Pasuruan, Rusdi Sutejo disambati petani durian saat blusukan ke kampung penghasil durian di Desa Pancur, Kecamatan Lumbang, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (12/10/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Calon Bupati (Cabup) Pasuruan, Rusdi Sutejo disambati petani durian saat blusukan ke kampung penghasil durian di Desa Pancur, Kecamatan Lumbang, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (12/10/2024).

Di Pancur, Mas Rusdi, sapaan akrab Rusdi Sutejo, duduk bersama para petani di tengah lahan durian.

Mas Rusdi banyak mendengar keluh kesah dari petani.

Ada permasalahan utama yang sering dihadapi para petani durian di sini.

Yakni lahan petani selalu terserang hama ulat, dan itu membuat harga durian petani anjlok.

Mas Rusdi mengatakan, ke depan jika pasangan Mas Rusdi-Gus Shobih (RUBIH) terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan, permasalahan itu akan diuraikan.

“Kami berkomitmen untuk mencari teknologi terbarukan yang bisa digunakan untuk pemberantasan hama yang menjadi masalah ini,” katanya.

Jika persoalan hama itu terselesaikan, kata dia, petani akan lebih percaya diri dan itu bisa membangkitkan kepercayaan diri petani di desa untuk lebih berkembang.

“Saya prihatin karena luas lahan untuk pertanian durian di sini sangat besar, tapi banyak persoalan yang dihadapi petani, dan belum ada sentuhan,” lanjutnya.

Baca juga: Pilkada Pasuruan 2024 Diikuti Calon Tunggal, Gerakan Pilih Kotak Kosong Bermunculan

Persoalan hama ulat, kata dia, menjadikan harga durian menjadi anjlok.

Durian awalnya bisa dijual dengan harga Rp 75 ribu-Rp 100 ribu, karena terserang hama, harganya turun.

“Apabila terdapat ulat, maka harga durian bisa anjlok hingga Rp 17 ribu. Belum lagi persoalan air yang masih kurang memadai,” sambung dia.

Dan itu juga menjadi kendala bagi petani durian di Desa Pancur.

Ke depan, Mas Rusdi juga akan memikirkan solusi untuk mengatasi hal itu. 

“Saya juga akan memberikan contoh penanaman bibit unggul di desa ini sekaligus mencoba hal baru dan bisa menghidupkan wisata petik durian,” terangnya.

Disampaikan dia, rencana membuat wisata petik durian itu memiliki alasan.

Satu di antaranya karena luas tanah yang bisa digunakan.

“Kalau memang nanti jadi membuat wisata petik durian, fasilitas jalan dan kelengkapan jalan yang kurang memadai akan kami perbaiki,” paparnya.

Harapannya, kata dia, wisata petik durian bisa membawa dampak positif. Ekonomi petani durian terdongkrak dan kesejahteraan meningkat.

Berita Terkini