"Mandiri bukan berarti berdiri sendiri, mandiri juga bukan berarti menyendiri. Tetapi mandiri menunjukkan semangat berdaya saing," ungkapnya.
Lamongan punya daya saing dalam sumber daya manusia yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan dunia.
Menurut Kaji Yes, SM Corner di Lamongan mempunyai warna tersendiri, karena di Kabupaten Lamongan ada 200 ribu lebih produk UMKM. Ini menjadi potensi besar untuk bisa dikembangkan secara bersama-sama.
"Jika ingin berkembang maju, SM Corner Lamongan harus bisa bersinergi dan mampu mengembangkan UMKM Lamongan," ungkapnya.
Dan ketika ingin maju dan sukses, anak muda harus terus berusaha dan bereksperimen yang luar biasa. Terus optimistis dan jangan pernah takut gagal.
Jika mau inovasi, Lamongan ini produksi berasnya terbesar ketiga di Indonesia. Sehingga peluang bisnisnya sangat besar, dan Pemuda Muhammadiyah harus bisa menangkap peluang tersebut.
"Saya optimistis SM Lamongan Corner bisa berkembang dengan baik. Kita juga siap bersinergi untuk mengembangkan melalui dinas dinas terkait," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Lamongan, Husnul Abid Saputra menjelaskan bahwa, SM Lamongan Corner merupakan sebuah ikhtiar untuk mewujudkan kemandirian ekonomi generasi muda.
"SM Lamongan Corner ini adalah amal usaha yang digerakkan oleh PDPM Lamongan," katanya.
Diharapkan nantinya bisa berkembang pesat dan menjadi sumber ekonomi baru Pemuda Muhammadiyah.