Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Survei Pilgub Jatim 2024 yang dirilis oleh Indopol Survei & Consulting belum lama ini direspons positif oleh Tim Pemenangan Risma-Gus Hans.

Sekalipun bertengger di posisi kedua, namun tingkat keterpilihan pasangan calon nomor urut 3 itu dinilai menunjukkan tren positif untuk menghadapi coblosan 27 November. 

Survei Indopol itu digelar pada 29 September hingga 5 Oktober 2024, dengan margin of error ± 3,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Menggunakan multistage random sampling, survei melibatkan 800 responden yang tersebar secara proporsional di 38 kabupaten/kota berdasarkan jumlah pemilih Pilkada Jatim Tahun 2024.

Survei itu melihat berbagai perspektif masyarakat, termasuk terkait berbagai simulasi. Satu di antaranya, persentase melalui simulasi dua pasangan calon atau head to head. Salah satu temuannya adalah Khofifah-Emil hanya terpaut sekitar 12 persen jika disandingkan dengan paslon Risma-Gus Hans.

Baca juga: Dibuka dengan Doa Bersama, Posko Pemenangan Risma-Gus Hans di Jombang Diresmikan, Siap Menang Total

Persentasenya, 46,38 persen untuk Khofifah-Emil berbanding 34,75 persen untuk Risma-Gus Hans. Bagi tim pemenangan Risma-Gus Hans angka itu menunjukkan jika selisih elektabilitas dengan paslon petahana kian menipis.

"Dengan selisih yang semakin kecil, ini menjadi sinyal positif bagi kami," kata Wakil Ketua TPD Risma-Gus Hans KH Imron Fauzi dalam keterangan tertulis, Selasa (15/10/2024). 

Menurutnya, meskipun pasangan Khofifah-Emil masih unggul, namun tren peningkatan elektabilitas Risma-Gus Hans menunjukkan perkembangan yang positif.

Baca juga: Dapat Keluhan Perajin Keripik Tempe di Ngawi, Risma Janjikan Diversifikasi Produk dan Akses Ekspor

Sekalipun demikian, Kiai Imron menyebut akan terus menggenjot berbagai upaya di waktu yang saat ini tersisa. Upaya dimaksud adalah dengan terus mendekatkan Paslon kepada masyarakat. 

Lalu, fokus memperkuat kampanye di basis-basis suara potensial dengan berbagai program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Misalnya, isu kesejahteraan sosial, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. "Kami optimis bahwa Risma-Gus Hans mampu terus mempersempit selisih dan pada akhirnya memenangkan hati rakyat Jawa Timur," tandasnya.