Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Puluhan generasi milenial yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Pemudi Duduksampeyan Gresik menggelar deklarasi menolak memilih kotak kosong pada Pilkada Gresik 2024, di Al-Hambra Resto N Fishing Duduksampeyan, Gresik, Rabu (16/10/2024) malam.
Acara ini dihadiri sebanyak 50 generasi milenial dari berbagai desa di Kecamatan Duduksampeyan.
Mereka berkomitmen untuk tidak memilih kotak kosong, karena menilai banyak efek negatifnya.
Koordinator Aliansi Pemuda Pemudi Duduksampeyan, Ahmad Buchori (34) mengatakan, pada Pilkada 2024 ini, hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar di KPU Gresik, yakni Calon Bupati (Cabup) dan Wakil Bupati (Cawabup) Gresik nomor urut 1, Fandi Akhmad Yani-dr Asluchul Alif yang harus melawan kotak kosong.
"Risiko-risiko yang dapat terjadi pastinya ada vakum kepemimpinan yang dijabat Pj kepada pejabat tertentu minimal 1 tahun," kata dia.
Pemuda asal Duduksampeyan ini mengatakan, adanya Pj berpotensi tidak dapat membuat kebijakan konkret dan sesuai kebutuhan masyarakat.
"Melalui kotak kosongpun kepemimpinan tidak jelas arahnya, dan masyarakat menuntut dipimpin dengan visi dan misi yang jelas," terang Buchori.
Tak hanya itu, dari segi anggaran, pelaksanaan pilkada yang memakan anggaran sebesar kurang lebih Rp 85 miliar tentu akan membengkak jika pelaksanaannya diulang.
"Maka dari itu, kita sadar bahwa risiko kotak kosong ini sangat besar jika kita melihat lebih rinci lagi," kata dia.
Baca juga: Dulu Lawan Kini Jadi Kawan Gus Yani-Alif Maju di Pilkada Gresik 2024, Bersatu dalam Tagline Ya-Alif
Buchori menegaskan, deklarasi menolak memilih kotak kosong untuk Pilkada Gresik 2024 penting dilakukan, agar masyarakat mengerti tak ada manfaat mendukung kotak kosong.
"Berbeda ketika paslon mana saja yang terpilih, maka kami akan menuntut untuk terciptanya program-program populis bagi kemajuan masyarakat Gresik," tukasnya.