Pilgub Jatim 2024

Ketentuan Debat Pilgub Jatim 2024 untuk Pendukung, Tak Boleh Bawa Atribut Dukungan dan Serang Paslon

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisioner KPU Jatim, Nur Salam saat memberikan penjelasan terkait tema debat perdana Pilgub Jatim 2024, di Surabaya, Kamis (17/10/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - KPU Jawa Timur meminta agar pendukung masing-masing pasangan calon untuk mematuhi sejumlah ketentuan saat berlangsungnya debat Pilgub Jatim 2024.

Adapun debat perdana Pilgub Jatim 2024 akan digelar di Graha Unesa Surabaya, Jumat (18/10/2024) malam.

Berdasarkan penjelasan dari KPU Jatim, setiap paslon berhak membawa 150 pendukung.

Namun, mereka tidak diperkenankan untuk membawa atribut dukungan ke dalam arena debat.

KPU sudah menyusun tata tertib untuk debat ini.

"Pendukung tidak boleh membawa atribut selain yang melekat di tubuhnya. Akan ada screening masing-masing pendukung, termasuk pemeriksaan tas," kata Komisioner KPU Jatim, Nur Salam saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (17/10/2024).

Selama debat, pendukung diminta menjaga ketertiban.

Mereka tidak boleh meneriakkan dukungan, sebab nanti akan ada waktu khusus pendukung untuk memberikan semangat kepada paslon masing-masing.

Selain itu, juga tidak boleh menyerang paslon lain.

Hal yang sama juga berlaku kepada paslon, yang dilarang untuk menyerang personal kontestan lain.

"Saat debat berlangsung, penonton dilarang berteriak atau memberikan dukungan, ada alokasi waktu sendiri," terang Nur Salam, yang merupakan Komisioner Divisi Sosdiklih dan Parmas KPU Jatim.

Untuk diketahui, tema debat perdana Pilgub Jatim 2024 nanti akan mengambil tema "Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur."

Dari tema itu, ada sejumlah subtema yang akan menjadi bahasan.

Baca juga: Elektabilitas Khofifah, Risma, Luluk Jelang Debat Pilgub Jatim 2024, Ini Hasil Survei 4 Lembaga

Yakni daya saing dan nilai tambah ekonomi, pendidikan, kesehatan, demografi, kemiskinan dan kesenjangan.

Halaman
12

Berita Terkini