Pilkada Jombang 2024

Kasus Kekerasan Jadi Bahasan, Mundjidah Tawarkan 2 Penanganan, Gus Salman Dorong Kesejahteraan Guru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana debat perdana Pilkada Jombang di Hotel Yusro Peterongan, Sabtu (19/10/2024)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo 

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Dapat pertanyaan soal tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Jombang, KH Salmanudin Yazid atau Gus Salman sebut bisa diatasi dimulai dari pendidikan dasar. Mundjidah Wahab jawab bisa ditangani dengan tindakan preventif dan kuratif.

Debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jombang 2024, pada Sabtu (19/10/2024), kedua pasangan calon (Paslon) ditanya bagaimana cara mengatasi tinggi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jombang. 

Pertanyaan terserah muncul setelah panelis Muhammad Khalid Mawardi mendapatkan jatah untuk mengajukan pertanyaan yang terdapat dalam sebuah amplop coklat. 

Amplop coklat tersebut kemudian dibuka oleh panelis. Pertanyaan yang muncul adalah apa langkah konkrit program kedua Paslon untuk menangani tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

"Menurut UPTD PPA di Jombang pada tahun 2023 terdapat 133 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Antara bulan Januari sampai Juni 2024 terdapat 117 kasus serupa. Ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Jombang masih menunjukkan tiga praktek dosa besar dunia pendidikan," ucap Muhammad Khalid Mawardi membaca pertanyaan tersebut. 

Baca juga: Debat Pilkada Jombang: Mundjidah-Sumrambah Kenakan Pakaian Adat, Warsubi-Gus Salman Biru Langit

"Bagaimana paslon menanggapi kasus kekerasan seksual khususnya terhadap anak peserta didik serta kebijakan dan strategi yang konkrit yang bisa dilaksanakan oleh dua paslon?," lanjut Khalid. 

Gus Salman Tawarkan Kesejahteraan Guru 

Mendapatkan pertanyaan tersebut, Paslon nomor urut 2 mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan panelis. KH Salmanudin Yazid atau Gus Salman pun mengambil posisi untuk menjawab pertanyaan. 

Gus Salman mengatakan, untuk mengatasi permasalahan tersebut, harus di awali dengan pendidikan dasar. Menurut Calon Wakil Bupati (Cawabup) nomor urut 2 itu, kualitas pendidikan harus dibenahi. 

"Kualitas pendidikan kita harus dibenahi,  hasilnya akan kita rasakan setelah beberapa tahun pendidikan dilaksanakan dengan. Indikator pendidikan yang baik itu harus menguasai ilmu pengetahuan, kemudian memiliki moral yang baik. Artinya berakhlakul karimah. Sepandai apapun orang, ketika akhlaknya bejat maka nilainya minus dan bahkan di bawah  minus," ucap Gus Salman. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Debat Perdana Pilkada Bojonegoro Ricuh, KPU Terpaksa Bubarkan Acara

Ia juga melanjutkan, peserta didik juga harus memiliki keterampilan dari berbagai bidang. Lalu, jika ingin target pendidikan yang baik tercapai, maka kurikulum pembelajaran harus disusun dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar. 

"Kurikulum tidak harus sama, muatan lokal tidak harus sama, semuanya dicampur menjadi satu. Kurikulumnya harus disesuaikan dan tidak bisa disamaratakan antara Kecamatan Wonosalam, Bareng dengan Jombang Kota. Yang kedua adalah kesejahteraan guru harus ditingkatkan. Bagaimana mau mengajar anak-anak kita ketika kesejahteraan guru tidak ditingkatkan," ujarnya. 

"Bagaimana seorang guru mengajar dia masih memikirkan dapurnya sendiri memikirkan ekonomi diri sendiri. Dan guru-guru harus mendapatkan upah minimum sesuai Kabupaten Jombang," katanya. 

Baca juga: Debat Pilkada Bojonegoro Ricuh, Teguh-Farida Disebut Tak Sportif

Mundjidah Tawarkan Penanganan Preventif dan Kuratif 

Halaman
12

Berita Terkini