Berita Kesehatan

Kini Semua Bisa Bebas Kacamata

Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr. Dini Dharmawidiarini, Sp.M (K) sedang melakukan tindakan penanaman lensa tanam buatan (IOL) di operating theater RS Mata Undaan

“Proses LASIK extra yang berlangsung hanya selama tiga menit ini, terintegrasi dengan operasi LASIK, memiliki tujuan khusus untuk menjaga hasil koreksi Lasik agar tetap stabil, terutama pada pasien keratoconus (permukaan kornea menonjol)” papar dr Dini.

dr. Dini Dharmawidiarini, Sp.M (K) sedang melakukan tindakan penanaman lensa tanam buatan (IOL) di operating theater RS Mata Undaan (RS Mata Undaan)

Yang ketiga Photorefractive Keratectomy atau PRK. PRK merupakan metode LVC yang paling awal diperkenalkan. PRK digunakan untuk pasien dengan kondisi mata tertentu, diantaranya mereka yang memiliki kondisi kornea tipis. 

Prosedur PRK dilakukan dengan ablasi atau pengangkatan permukaan kornea. Setelah lapisan atas kornea terbuka karena ablasi, laser excimer bertugas untuk membentuk kembali bagian depan mata agar cahaya dapat kembali terfokus pada bagian belakang mata (retina). 
“Umumnya metode ini membutuhkan proses penyembuhan yang lebih lama dibandingkan dengan metode LVC yang lain, sebab itulah metode ini jarang dipilih pasien” katanya.

Yang keempat adalah Implantable Collamer Lens (ICL) atau Phakic IOL, adalah lensa tanam yang ditempatkan di depan lensa alami mata untuk mengoreksi myopia (rabun jauh) dan silinder tanpa memerlukan laser untuk mengoreksi kornea. 

Proses implan dilakukan menggunakan anastesi lokal dan berlangsung selama 10-15 menit. ICL memiliki masa pemulihan yang cepat dan dapat dilepas sewaktu-waktu oleh dokter. ICL terbuat dari kolagen yang transparan, lentur, dan lunak, aman bagi struktur mata. ICL dapat mengoreksi high myopia (minus tinggi) dan silinder dalam satu prosedur tanpa mengganggu penglihatan dekat. 

dr. Sahata P.H Napitupulu, Sp.M (K) bersama pasien pasca operasi SMILE Pro

ICL dapat menjadi solusi bagi mereka yang tidak cocok sebagai kandidat SMILE Pro dan Lasik. Kelebihan ICL termasuk mengurangi risiko silau, pemulihan cepat, tidak menyebabkan mata kering, tidak menambah risiko ektasia kornea, dan dapat dilepas oleh dokter.

Kelima adalah Orthokeratology (Ortho-K) merupakan suatu prosedur penggunaan lensa kontak rigid gas permeable desain khusus yang akan digunakan pada malam hari saat tidur untuk membentuk ulang permukaan kornea dengan tujuan menghilangkan kelainan refraksi (mata minus dan silinder) dan menghambat laju pertumbuhan minus pada anak-anak.

Ortho K dapat menjadi alternatif bagi yang tidak dapat menggunakan lensa kontak karena alergi, ketidaknyamanan atau bagi yang usianya terlalu muda untuk melakukan tindakan bedaf refraksi seperti LASIK & SMILE Pro
dr. Kitriastuti, Sp.M dari divisi Low Vison & Optimasi Visual menyampaikan

“Sebelum menggunakan ortho-K, perlu dilakukan screening bersama dokter spesialis mata terlebih dahulu untuk mengukur lensa yang akan digunakan, setelah itu barulah dilakukan pemesanan lensa yang memerlukan waktu 2-3 bulan. Sesudahnya baru dilakukan pemasangan pertama dan edukasi dari dokter spesialis mata” 

RS Mata Undaan menyediakan beragam opsi prosedur bebas kacamata untuk koreksi kelainan refraksi, termasuk ICL. “Dengan dokter yang profesional dan berpengalaman di bidangnya, serta pelayanan berbasis rumah sakit, kami dapat membantu Anda memulai langkah awal mendapatkan penglihatan jernih,” pungkas dr. Dini, Sp.M.

 

 

Berita Terkini