Pj. Gubernur menegaskan, kehadiran Yankes Bergerak untuk masyarakat kepulauan ini merupakan pemenuhan hak dasar masyarakat mendapat layanan kesehatan berkualitas secara merata dan tidak pandang bulu.
“Aspek keadilan ini kami wujudkan tidak hanya lewat penyuluhan, tapi juga tindakan medis atau pembedahan yang mungkin baru bisa mereka dapatkan kalau pergi ke kota-kota besar,”sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jatim dr. Erwin Astha mengatakan, bahwa Tim Yankes Bergerak telah memfungsikan dan memodifikasi salah satu ruangan di Puskesmas menjadi ruang bedah darurat.
Bahkan, Dinkes Jatim bekerjasama dengan Dishub Jatim juga menyiagakan Kapal Gandha Nusantara 2 (GN 2) di Pulau Sapudi untuk memberikan dukungan layanan termasuk penyiapan alat kesehatan untuk tindakan operasi.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung Program Yankes Bergerak ini. Semoga masyarakat kepulauan mendapatkan manfaat yang optimal dari program ini.” ujar Prof Erwin.
Anggota tim bedah yang juga dokter Spesialis Anestesi Lila Tri Harjana mengungkapkan, kehadiran Tim Yankes Bergerak sudah dinanti oleh masyarakat di Pulau Sapudi. Terbukti sejak hari pertama tim spesialis bedah langsung mendapati kasus hernia inkarserata yang membuat usus di dalam perut terjepit.
Saat itu juga diputuskan operasi darurat di salah satu ruangan Puskesmas Nonggunong yang sebelumnya hanya dijadikan tempat perawatan.
”Hernia memang bukan kasus yang jarang, tapi mayoritas hernia tidak menyebabkan usus terjepit. Karena kalau sudah ada usus yang terjepit, hitungannya jam sebelum menjadi komplikasi yang lebih berat atau pemotongan usus. Untung kejadiannya pada saat tim yankes bergerak sudah tiba, sehingga tertangani,” ujar salah seorang anggota tim bedah yang juga Spesialis Anestesi Lila Tri Harjana.
Perhatian menyeluruh Dinkes Jatim terhadap kondisi kesehatan di Sapudi juga diwujudkan lewat peluncuran Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) di area Puskesmas Nonggunong pada Minggu (27/10).
Di dalamnya terdapat pelayanan kesehatan yang sudah terintegrasi mulai bayi, balita, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Topik yang menjadi perhatian di antaranya adalah stunting dan TBC.
Selain penyuluhan, ibu hamil KEK dan Balita Bermasalah gizi juga diperiksa kesehatan dan dilakukan juga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yg bergizi.
Dinkes bahkan mendatangkan psikolog untuk memberi kesempatan para siswa di Sapudi berkonsultasi. Kegiatan itu difokuskan untuk menjaga kesehatan mental para generasi muda untuk terwujudnya generasi emas di kepulauan Sapudi.