Sumur memiliki kedalaman sekitar 8 meter, dengan diameter 1,2 meter dan kedalaman air sekitar 5 meter.
"Anggota memakai scuba (masuk), kerjasama dengan SAR Kabupaten Klaten," paparnya.
Waktu tindakan pengambilan HP sendiri memakan waktu sekitar 1 jam.
Mulai dari pemasangan alat hingga HP ditemukan.
Pengambilan HP juga terdapat kendala, yakni adanya endapan lumpur di bawah sumur.
"Dibawah (sumur) itu lumpur, sudah terlalu dalam sekitar 1 meter," kata Rochim.
"Tim kami yang masuk mengatakan kedalaman lumpur hampir se pinggang," tambahnya.
HP jenis android merek Samsung dengan harga sekitar Rp 2 jutaan itu, akhirnya dapat diamankan oleh anggota Damkar.
"Kondisi HP mati, karena informasi awal HP mati. (Cucu) marah, dicemplungkan ke sumur," ucapnya.
Pihaknya lalu memberi rekomendasi untuk dibawa ke tempat servis.
Rochim mengatakan, saat pihak famkar datang, sang cucu menangis.
"Saya datang posisi nangis, setelah ambil alat gak papa gak nangis," pungkasnya.
Baca juga: Nasib Ayah Bunuh Anak Sulung yang Jahat ke Ibu dan Istri, Kasihani Cucu: Gak Tenang Keluarga Saya
Sementara itu ada kisah dari Dorotea Enas, nenek 65 tahun rawat dua cucu seorang diri.
Mbah Enas tinggal di Kampung Mombok, Desa Lengko Namut, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dua cucu Mbah Enas bernama Revalina Putri (8) dan Oktavianus Kristan (2).