TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Setyo Wahono-Nurul Azizah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Rukun Tetangga (RT), dan Rukun Warga (RW) di seluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Setyo Wahono mengungkapkan, bahwa jika diberikan amanah untuk memimpin Bojonegoro lima tahun ke depan, pihkanya akan memperkuat pelayanan hingga ke tingkat masyarakat paling bawah.
Melalui langkah nyata, mereka berupaya agar para pengurus desa ini lebih maksimal dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka.
“Kesejahteraan mereka adalah prioritas kami. Tanpa dukungan yang memadai, mereka tidak dapat menjalankan tugas dengan optimal," ujar Wahono, Jumat (1/11/2024).
Wajono menyatakan, bahwa komitmennya untuk mendukung kesejahteraan BPD, serta RT dan RW akan dilaksanakan melalui langkah program strategis. Salah satunya adalah program ‘Sejati’ (insentif kesejahteraan aparatur desa dan masyarakat kita).
Baca juga: Setyo Wahono Komitmen Berdayakan Perempuan untuk Perkuat Perekonomian Bojonegoro
“Langkah ini penting agar BPD atau perangkat desa bisa bekerja beriringan dengan pemerintah desa, sehingga pembangunan di tingkat desa bisa lebih optimal,” ujar Cabup pita eks Kades Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini.
Wahono bertekad menciptakan pembangunan daerah yang lebih baik dan berkelanjutan bagi masyarakat melalui pemberdayaan pengurus BPD, RT, dan RW. Dengan program peningkatan kesejahteraan ‘Sejati’ ini, mereka akan mendapat akses kepada sumber daya, serta tambahan gaji/insentif yang layak.
Wahono menilai bahwa pengurus BPD, RT maupun RW memiliki peranan penting dalam menjembatani aspirasi masyarakat desa dengan pemerintah daerah. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan sumber daya di tingkat desa.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap pengurus memiliki kemampuan dan dukungan untuk melayani masyarakat dengan baik," pungkas adik kandung Pratikno, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.