Seorang kenalannya merasa curiga SK tak menampakkan diri di pasar selama sekitar 4-5 hari.
Baca juga: Nangis Tak Punya Uang Mengaku Ditinggal 2 Anaknya, Nenek-nenek Berobat ke Dokter Bayar Pakai Jam
Kenalan tersebut akhirnya mendatangi rumah kontrakan SK pada Minggu.
Ia curiga sebab rumah tersebut tertutup rapat dan aroma busuk tercium.
"Kemudian melaporkan ke kami. Kami bersama warga kemudian membuka secara paksa rumah tersebut dari luar," kata Ketua RT setempat, Ainur Rofiq.
Saat pintu belakang rumah berhasil dibuka, warga masih harus mendobrak pintu kamar korban yang kondisinya juga terkunci.
Setelahnya, baru diketahui bahwa SK telah meninggal.
Posisinya berbaring di atas kasur.
Sementara sang anak juga berbaring di kasur yang sama.
Di dekat ibunya, ia menangis.
"Anaknya sudah biasa menangis atau teriak-teriak. Jadi tidak tahu menangisnya karena ibunya meninggal atau karena yang lain," imbuh dia.
Rofiq dan warga lain melaporkan meninggalnya SK ke Polsek Banyuwangi Kota.
Baca juga: Pantas Nenek Heran Tak Pernah Dibalas Surat Lamaran Kerjanya, Tersimpan di Laci Kantor Pos 48 Tahun
Informasi itu pun diteruskan ke petugas kesehatan agar korban dapat dievakuasi.
Proses evakuasi berjalan dua kali. Anak korban dievakuasi pertama kali.
Kondisinya sudah lemas dan kurus.
Ia diangkut ke ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.