Laporan Wartawan Tribun Jatim Netwotk, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM, JOMBANG - Sebanyak 146 Desa yang tersebar di 21 Kecamatan masuk kategori rawan bencana. Masyarakat diminta tingkatkan kewaspadaan.
Plt Kalaksa BPBD Jombang Yudha Asmara mengatakan, pihaknya mencatat dari 21 kecamatan di seluruh Kabupaten Jombang ada 146 desa yang masuk kategori rawan bencana.
Sebagai upaya antisipasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang pun membahas hal tersebut sebagai upaya untuk meminimalisir bencana. Mulai dari kesiapan program, alokasi anggaran, serta dukungan personel.
"Untuk mempersiapkan segala sesuatu kita juga telah mempersiapkan beberapa hal. Mulai dari sisi kesiapan program, alokasi anggaran, dan personel baik yang sudah ada di BPBD, Kecamatan, Forkopimda dan relawan yang terlibat," ucapnya saat dikonfirmasi pada Rabu (6/11/2024).
Baca juga: Ada 2 Kecamatan di Jombang Jadi Penyumbang Tertinggi Angka Pernikahan Dini Periode Januari-September
Secara teknis, pihaknya akan melakukan dua persiapan untuk meminimalisir potensi bencana. Pertama, yakni persiapan preventif misalnya dengan cara keja bakti, latihan simulasi dan maupun penetapan rumah huni di daerah berisiko bencana.
"Kedua, adalah persiapan ketika nanti pascabencana. Mulai mengatur personel, dan penanganan pascabencana itu," kata Yudha Asmara melanjutkan.
Sementara itu, menurut Penjabat (Pj) Bupati Jombang Teguh Narutomo menjelaskan, desa dengan potensi bencana ini tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Jombang.
"Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang Jombang ada 146 Desa yang tersebar di 21 Kecamatan masuk kategori rawan bencana," tutur Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo.
Baca juga: Identitas 7 Pelaku Pengeroyokan Pelajar SMK di Jombang yang Buron, Ada yang Usianya Masih 15 Tahun
Dari 146 desa yang tersebar di 21 kecamatan yang berpotensi rawan bencana diantaranya di Kecamatan Perak ada 7 Desa, Gudo 6 Desa, Ngoro 3 Desa, Bareng 5 Desa, Wonosalam 7 Desa, Mojoagung 7 Desa, Mojowarno 2 Desa, Diwek 18 Desa dan desa lainnya yang tersebar di 21 Kecamatan.
"146 desa itu adalah risiko tinggi," ungkapnya.
Pj Bupati Teguh Narutomo mengungkapkan, dengan ditetapkannya potensi rawan bencana, ia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
Apalagi seiring datangnya musim hujan tentu harus menjadi perhatian serius bagi masyarakat. Karena sekarang mulai musim hujan, jadi kewaspadaan dini harus di tingkatkan," pungkasnya.