Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Lapas Kelas I Madiun kembali kedatangan tambahan satu narapidana kasus terorisme, Kamis siang (7/11/2024).
Petugas Lapas telah menyiapkan program deradikalisasi, yang bertujuan untuk mengubah pemahaman ekstremis napi. Serta mempersiapkan agar dapat kembali ke masyarakat dengan sikap yang lebih positif.
Kepala Lapas Kelas I Madiun Kadek Anton Budiharta, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membantu narapidana kasus terorisme melalui pembinaan deradikalisasi.
Menurutnya, kehadiran napi baru dengan latar belakang terorisme juga meningkatkan prosedur pengawasan yang ketat, di lingkungan Lapas Kelas I Madiun.
Baca juga: Heboh Kabar Anggur Shine Muscat, Penjual Buah di Kabupaten Madiun Tidak Terdampak
"Program deradikalisasi sudah tersusun, termasuk konseling, edukasi agama, serta pelatihan keterampilan yang dapat menunjang mereka di masa depan,” ujar Anton.
Ia menambahkan, program tersebut melibatkan kerjasama dengan beberapa instansi, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), serta kementerian agama dan para mitra kerja.
“Dengan pendekatan yang komprehensif kami berharap mampu mengikis ideologi radikal yang melekat pada napi, menggantinya dengan pemahaman yang lebih moderat dan toleran,” imbuh Kadek Anton.
Baca juga: Sosok Fernando Bocah Madiun Viral Bermata Biru, Dikira Pakai Softlens, Guru Sekolah sampai Penasaran
Guna memastikan keamanan serta kelancaran program deradikalisasi yang diterapkan, Lapas Madiun juga melakukan pemantauan intensif terhadap napi kasus terorisme.
“Setiap tahap rehabilitasi dan deradikalisasi dipantau dengan ketat, baik dari sisi perkembangan psikologis maupun pemahaman agama yang dianut oleh para narapidana,” pungkasnya.