Eni harus menggunakan perahu untuk menuju Puskesmas tempatnya bekerja.
Dari rumah, Eni berangkat jam 06.00 WIB, lalu naik motor hingga ke Dermaga Sleko.
Setelah menitipkan kendaraannya di parkiran, ia lalu menggunakan perahu menuju Puskesmas.
"Perahu yang kami gunakan adalah perahu inventaris yang hanya beroperasi pada hari Senin sampai Jumat," kisah Eni lagi.
Jika ia piket di hari Sabtu dan Minggu, maka Eni terpaksa menggunakan perahu regular dengan biaya sendiri.
Namun perahu tersebut tidak sampai Puskesmas Kampung Laut, hanya sampai Desa Ujung Alang, desa sebelah Puskesmas.
Sehingga Eni dan rekan-rekannya terpaksa harus mencarter perahu lagi untuk dapat sampai ke Puskesmas, dengan lama perjalanan 30 menit.
Biayanya kurang lebih Rp72.000 sekali berangkat.
Eni kembali ke rumah sekitar pukul 16.30 WIB.
Namun jika terjadwal piket Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED), Eni harus menginap di Puskesmas dan kembali ke rumah lagi besok sorenya.
"Dalam satu pekan, kami terjadwal dua kali piket PONED. Lamanya jam kerja satu kali piket kurang lebih selama 30 jam."
"Karena tidak bisa dibagi shift, jadi jam piket disesuaikan dengan jam kerja selama dua hari."
"Dengan pertimbangan sulitnya transportasi yang tidak ada sewaktu waktu, geografis yang sulit, dan jumlah tenaga yang tidak mencukupi," ujarnya lagi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com