Teman Guru Supriyani membongkar fakta mengenai dugaan kekerasan terhadap siswanya.
Dia adalah Guru Lilis yang juga wali kelas korban di SD di Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Menurut kesaksian Guru Lilis, korban dan orang tuanya yang juga polisi memiliki pengakuan berbeda.
Hal ini terungkap ketika dia mengkonfirmasi soal kejadian itu usai Guru Supriyani dituding memukul siswa tersebut.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Pantas Guru Supriyani Cabut Surat Damai dengan Orang Tua Murid, Ungkap 3 Ucapan Bupati Penyebabnya
Diketahui kasus guru Supriyani, guru honorer, yang dituduh orangtua murid memukul anaknya, sudah berlarut-larut.
Bahkan kasus tersebut juga melibatkan banyak pihak. Tak terkecuali Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, yang punya inisiatif mendamaikan.
Namun, masalah yang dialami guru Supriyani tak kunjung selesai.
Guru Supriyani malah menjalani proses sidang sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Padahal, sebelum kasus di sidangkan, murid berinisial D yang disebut korban pemukulan, dan tak lain anak dari Aipda Wibowo Hasyim (WH), sudah membuat pengakuan yang terang benderang.
Pengakuan si murid diungkap oleh Lilis, wali kelasnya di kelas 1A SDN Baito, seusai menjalani pemeriksaan di Propam Polda Sulawesi Tenggara.
"Jadi ada 16 pertanyaan penyidik soal waktu kejadian hari Rabu itu," katanya saat diwawancarai usai diperiksa di Propam Polda Sultra.
Ia yakin Supriyani tak melakukan pemukulan seperti yang dituduhkan.
Pasalnya, dari pagi hingga pulang sekolah, ia berada di kelas untuk mengajar.
"Sampai anak-anak pulang jam 10 tidak ada kejadian itu, Ibu Supriyani juga mengajar di Kelas 1B," katanya.