Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Teror dua maling motor yang kerap menyasar karyawan toko dan restoran di Kota Surabaya, bermodus memesan dagangan berjumlah banyak untuk diantar di tempat fiktif, seperti tak berkesudahan.
Baru-baru ini, kedua pelaku itu, menargetkan korban karyawan kedai seblak di Jalan Alas Malang, Bringin, Sambikerep, Surabaya, berinisial AF (20) warga Dukuh Pakis, Surabaya.
Akibatnya, motor Honda Scoopy bernopol L-2506-PO yang dibeli secara kontan beberapa tahun lalu raib, dan korban mengalami kerugian hingga kisaran belasan juta rupiah.
Kasus tersebut sudah dilaporkan ke Mapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya, sesuai Laporan Polisi Nomor : LP-H/79/XL/2024/SPKT/POLSEKLAKARSANTRI/POLRESTABSURABAYA/POLDA JAWA TIMUR.
Ceritanya, korban AF yang sedang berjaga sebagai kasir dan penjual seblak didatangi oleh kedua pelaku yang berboncengan motor.
Para pelaku bermaksud memesan paket seblak sebanyak 25 bungkus kepada AF.
Lantaran pesanan terlalu banyak, ia tak lantas menerima dan membuat pesanan tersebut.
Korban AF memilih berkoordinasi dengan bosnya terlebih dahulu.
Selama dirinya berkoordinasi dengan bosnya, salah satu pelaku pergi meninggalkan temannya; pelaku lain, yang mengaku bernama Andre.
Baca juga: 2 Maling Residivis Didor Polisi, Curi Motor Keluarga Pasien di Rumah Sakit Onkologi Surabaya
"Satu orang ngaku atas nama Andre itu bilang, 'mas nanti yang 2 ini tolong diantar bersama saya ke gudang, saya sekalian ambil sisa uangnya, saya DP Rp 50 ribu dulu.' Ya udah akhirnya aku sama bosku ya percaya saja orang penampilannya meyakinkan," ujarnya, saat dihubungi awak media, Selasa (12/11/2024).
Si pelaku yang mengaku bernama Andre berupaya meyakinkan AF dan bosnya, untuk menuruti permintaan pesanan puluhan bungkus seblak itu, dengan siasat lain.
Yakni, pelaku Andre memintanya membuatkan dua bungkus seblak terlebih dahulu untuk dibawa ke pihak atasan atau bos dari pelaku Andre sebagai pencicip rasa (tester).
Agar tampak makin meyakinkan, Andre membayar dua bungkus seblak tersebut seharga Rp 50 ribu.
Merasa Andre tidak main-main dengan pesanan tersebut, korban AF dan bosnya akhirnya menyetujui pembuatan pesanan seblak sesuai permintaan pelaku sebanyak 25 bungkus.
Namun, pelaku Andre meminta tolong AF untuk diantarkan menuju ke tempat tujuan pengiriman paket makanan.
Lokasi tersebut ternyata tempat peternakan ikan lele di Jalan Sambikerep, Surabaya.
Kendati dirinya harus ikut mengantarkan pelaku Andre ke lokasi tujuan tersebut, korban AF mengaku masih belum merasa curiga dengan adanya gelagat yang aneh.
Namun, ia baru menyadari jika dirinya telah terperangkap dalam jebakan komplotan para pelaku tersebut, setelah tiba di lokasi peternakan ikan lele tersebut.
Si pelaku Andre memintanya untuk masuk ke dalam bangunan peternakan ikan lele untuk menemui orang yang disebut-sebut sebagai atasannya.
Anehnya, ungkap AF, semula kunci kontak motor masih berada dalam genggamannya, entah apa pemicunya, kunci motor tersebut berpindah tangan kepada si pelaku Andre.
Saat ia berusaha mencari sosok bos atau atasan dari pelaku Andre di dalam area bangunan peternakan ikan lele tersebut, ternyata si Andre bergegas berjalan keluar lalu membawa kabur motornya.
"Tanpa sadar kunci motor saya udah gak ada beserta orang yang namanya Andre itu, lah pas orang yang ngajak ngobrol tadi keluar pakai motornya sendiri, saya baru sadar kalau motor saya sudah tidak ada," katanya.
Menyadari dirinya sudah terlanjur 'basah kuyup' ditipu habis-habisan oleh pelaku Andre, AF lantas meminta pertolongan kepada beberapa orang pengelola peternakan ikan lele tersebut.
Karena ia mengira, pelaku Andre dan temannya merupakan bagian dari karyawan pengelola kolam peternakan ikan lele di lokasi tersebut.
Ternyata, fakta yang disampaikan oleh para karyawan asli dari kolam peternakan ikan lele di lokasi tersebut, malah membuatnya makin syok bak disambar petir siang bolong.
Kata korban AF, kedua pria pelaku pencurian motornya bukan karyawan kolam peternakan ikan lele.
Melainkan, cuma orang tak dikenal biasa yang sebelumnya mengaku berniat membeli bibit ikan lele untuk kolam peternakan pribadi mereka.
"Akhirnya saya tanya ke dua orang yang jaga sana itu katanya dua orang tadi itu, ke sini juga mau nyari bibit lele gitu," pungkasnya.
Di lain sisi, pemilik kedai berinisial MI (34) mengatakan, kedua pelaku berlagak membeli 25 bungkus seblak untuk diantar ke suatu tempat, tapi ternyata motor karyawannya dibawa kabur.
"Ditipu, sudah dilaporkan ke Polsek Lakarsantri. Karyawan saya baru kerja 1 bulan," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com.
Perlu diketahui, penelusuran TribunJatim.com, sosok kedua pelaku yang menipu korban AF memiliki kesamaan ciri-ciri dengan pelaku penipuan yang menargetkan korban berinisial AZ (18) karyawati toko makanan beku (frozen food), di Jalan Raya Manukan Krajan, Manukan Kulon, Tandes, Surabaya, pada Senin (12/8/2024) siang.
Akibat aksi kedua pelaku, motor Honda Scoopy Prestige bernopol L-5235-AAB pabrikan tahun 2021, milik warga Benowo, Surabaya itu, raib.
Nilai kerugiannya sekitar Rp 17 juta. Apalagi motor tersebut juga dibeli secara kontan sejak beberapa tahun lalu.
Ternyata, sosok kedua pelaku juga menipu Ananda Putra Pratama (19) karyawan sebuah restoran olahan kuliner mi di Jalan Raya Darmo Permai I, Sonokwijenan, Sukomanunggal, Surabaya, Rabu (21/9/2022) siang.
Modusnya, komplotan pelaku berjumlah dua orang itu menyaru laiknya pembeli biasa. Kemudian, mengajak karyawan restoran mengantarkan pesanan makanan itu ke sebuah tempat yang diminta.
Lalu, setibanya di lokasi, pelaku berpura-pura meminjam motor yang dikendarai karyawan restoran tersebut, untuk mengambil uang pembayaran makanan yang telah dipesan, namun tak kunjung kembali.
Insiden memilukan tersebut dialami oleh karyawan restoran atau korban penipuan Ananda Putra Pratama (19) warga Kelurahan Babatan, Wiyung, Surabaya.
Motor yang dikendarai Ananda Putra Pratama itu merupakan motor Yamaha Mio bernopol L-3922-AAY yang pinjaman dari teman sesama karyawan restoran, Dwi Kartika Sari.
"Kemudian, saya pakai motor Tika. Dan saya disuruh membuntuti mereka. Ternyata, saya disuruh bonceng si pelaku," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, di restoran tempatnya bekerja, Kamis (22/9/2022).
Bahkan, TribunJatim.com juga pernah mewawancarai korban lain atas kejahatan dari ulah dua bandit tersebut.
Korban itu, berinisial ASH seorang 'emak-emak' juragan warung ayam bakar di Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, pada Jumat (16/2/2024) siang.
Akibatnya, motor Honda Vario milik ASH warga asal Jember itu, yang biasa digunakan sebagai operasional jasa antar dan kirim pesanan pelanggan warung ayam bakarnya, raib.
Kedua pelaku itu berkomplot untuk berlagak sebagai pembeli olahan ayam bakar dalam jumlah banyak yakni 20 kotak.
Dalihnya, diperuntukkan sebagai konsumsi sebuah acara perayaan pesta politik Pilpres 2024.
"Kronologinya dia ke sini 2 orang. Bilangnya beli nasi kotak untuk acara, kemenangan pilpres ini. Dia bilang mau pesan antara 20-an. Entar itu bisa nambah," ujarnya saat ditemui awak media di warungnya, Sabtu (17/2/2024).
Belakang diketahui, kedua bandit itu, juga beraksi menargetkan karyawan toko bangunan di Surabaya utara.
Kedua pelaku berlagak menjadi pembeli di toko cat daerah Jalan Tanah Kali Kedinding Lor, Kenjeran, Surabaya, Sabtu (29/6/2024).
Saat membeli barang, pelaku berdalih uangnya kurang, lalu meminta karyawan toko bangunan mengantar ke tempat tujuan, berboncengan motor.
Dan setibanya di lokasi tujuh, motor Honda Scoopy bernopol L-5506-LX milik korban dibawa kabur.