Berita Terkini

Nasib Pilu 2 Bocah Warga Suku Anak Dalam di Tebo Jambi Meninggal Usai Makan Sarang Lebah di Hutan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Delapan orang warga Suku Anak Dalam (SAD) keracunan massal setelah makan madu di hutan. Dua bocah Suku Anak Dalam meninggal. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (12/11) kemarin di Dusun Sentano, Desa Balai Rajo, Kecamatan VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo.

"Informasi yang saya dapat satu jam yang lalu, ada tiga orang meninggal dunia 27 orang sedang dievakuasi dari Dusun Sentano," ujarnya.

Berdasarkan informasi sementara yang diperoleh Riana, puluhan warga SAD itu keracunan diduga setelah memakan sarang lebah (madu) di hutan.

"Untuk kronologis nanti disampaikan, saya belum dapat informasi lengkapnya. Di sana susah signal," ujarnya.

Hingga saat ini, tim sedang melakukan evakuasi terhadap korban.

Lokasi kejadian cukup jauh dari pusat kota Muara Tebo, sehingga menyulitkan tim melakukan evakuasi.

Akses jalan menuju lokasi tak bisa dilalui menggunakan kendaraan biasa, harus menggunakan kendaraan dobel gardan.

Delapan orang warga Suku Anak Dalam (SAD) keracunan massal setelah makan madu di hutan. Dua bocah Suku Anak Dalam meninggal. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (12/11) kemarin di Dusun Sentano, Desa Balai Rajo, Kecamatan VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo. (Istimewa via Tribun Jambi)

Baca juga: Pilu Suami Tahu Istri Meninggal Setelah Bulan Madu, Sempat Pingsan, Dokter Terkejut Kondisi Korban

Kehilangan Mata Pencaharian

Suku Anak Dalam, khususnya Orang Rimba, tinggal di kawasan hutan Provinsi Jambi. 

Sebaran Orang Rimba di Jambi berada di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), yaitu Tebo, Sarolangun dan Batanghari.

Selain itu, sebaran mereka ada juga di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) di Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjab Barat dan sebagian wilayah Provinsi Riau.

Meski sebenarnya hidup melangun di hutan, Suku Anak Dalam juga dapat ditemukan perkebunan kelapa sawit sepanjang Jalan Lintas Sumatera hingga ke batas Sumatera Selatan. 

Mereka hidup di luar hutan karena sumber pangan di dalam telah rusak.

Biasanya, mata pencaharian SAD adalah meramu hasil hutan dan berburu. 
Senjata yang digunakan antara lain lembing kayu, tombak bermata besi,dan parang.

Ada juga Suku Anak Dalam yang kini telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini