Dengan kondisi saat ini, Purnama berharap agara permasalahan yang dihadapi PT Sritex saat ini lekas membaik.
Sebagai seorang karyawan di PT Sritex, Purnama berharap kondisi perusahaannya bisa kembali normal seperti sedia kala sebelum diputuskan pailit.
Sehingga karyawan kembali dipekerjakan dan bisa memenuhi kebutuhan rumahnya.
"Kami berusaha mudah-mudahan Sritex pulih kembali. Harapan saya sebagai karyawan agar cepat-cepat membaik," ujarnya.
"Saya merasa sedih, merasa sudah dengan keadaan yang tidak seperti biasanya," paparnya.
Baca juga: Nasib Amir Dulu Sukses Ternak Kambing, Kini Terlilit Utang Rp400 Juta, Berharap Ditolong Prabowo
Purnama menambahkan, apa yang ia rasakan saat ini juga dirasakan oleh ribuan karyawan PT Sritex.
Namun, dengan kondisi libur secara bergilir ini, Purnama mengaku bersyukur karena masih bisa mendapatkan haknya (gaji), meski tak sesuai dengan sebelum PT Sritex dinyatakan pailit.
Ia juga menyebut, hak-hak yang diberikan oleh PT Sritex tak pernah telat, meski sedang menghadapi permasalahan pailit.
"Selama saya kerja di Sritex, sejak 95 kurang lebih hampir 30 tahun, soal gaji aman-aman saja, tidak ada masalah."
"Gajian tidak pernah telat, hingga bulan kemarin tak pernah telat," tandas Purnama.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto buka suara soal 2.500 karyawannya yang diliburkan karena masalah kekurangan bahan baku.
Iwan memastikan, sebanyak 2.500 karyawan yang diliburkan tersebut bakal tetap menerima gaji.
Hal itu disampaikan Iwan sampaikan dalam konferensi pers bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer, Rabu (13/11/2024).
"Jadi, yang diliburkan tetap kita gaji dan kita sebenarnya mengharapkan bahwa keberlangsungan harus cepat dijalankan supaya yang diliburkan tetap bisa bekerja lagi seperti biasa," ucap Iwan Lukminto, dikutip dari tayangan Breaking News di KOMPAS TV.
Dia mengatakan, saat ini keberlangsungan bisnis di PT Sritex merupakan hal pokok sambil pihaknya menunggu putusan kasasi.