Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Material longsor di Dusun Sekodok, Desa/Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berhasil dibersihkan, Selasa (19/11/2024).
Ini setelah tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo menerjunkan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP).
“Alat berat datang pukul 09.00 WIB,” ungkap Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Ponorogo, Hadi Susanto, Selasa (19/11/2024) sore.
Gokong, sapaan akrab Hadi Susanto menyebutkan, alat berat bekerja selama kurang lebih 5 jam. Sehingga material longsor selesai dibersihkan secara total.
“Selesai jam 14.00 WIB kalau tidak salah tadi. Ya berarti membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 jam ya kalau dari jam 09.00 WIB sampai 14.00 WIB,” katanya.
Sehingga, jelas dia, jalur Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, menuju tempat wisata Telaga Ngebel, Ponorogo, sudah bisa dilintasi. Baik oleh pejalan kaki, kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
“Sudah bisa dilintasi, sudah bersih. Tetapi ya harus tetap hati-hati. Masih hujan saat ini di lokasi (Dusun Sekodok). Juga berpotensi ada longsor,” tambahnya.
Baca juga: Tanah Longsor, Akses Jalan Madiun ke Telaga Ngebel Ponorogo Terputus, Warga Terpaksa Jalan Memutar
Menurutnya, pembersihan longsor di Dusun Sekodok memang harus menggunakan alat berat. Lantaran jika dibersihkan secara manual, akan kesulitan membuang material.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Ponorogo sejak Senin (18/11/2024) sore sampai Selasa (19/11/2024) dini hari menyebabkan tanah longsor di Dusun Sekodok, Desa/Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.
Longsor ini, menutup akses jalan utama antara Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, menuju daerah wisata Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo.
Tidak hanya wisatawan saja yang berdampak, namun aktivitas warga, terutama pelajar dan pedagang juga terdampak.
Mereka terpaksa harus melewati jalan memutar, kurang lebih 3 sampai 5 kilometer.
Pantauan di lokasi, material longsor berukuran lebar 5 meter dan jalur luncur setinggi 15 meter, rupanya tidak hanya memutus akses antar kabupaten.
Namun longsor juga mengancam satu rumah warga yang berada sangat dekat dengan lokasi. Juga membuat tanaman alpukat dan manggis warga rusak.