Sang ibu mengatakan ia sudah pernah melarang anaknya mencari rongsokan, namun Muiz tetap melakukannya.
Selain mencari rongsokan, Muiz juga berjualan keliling di desanya.
Bahkan Muiz sendiri yang membuat dagangannya cakue di rumahnya.
Setelah melihat kondisi dan mendengar kisah pilu Muiz tersebut, sang konten kreator memberikan bantuan uang untuk Muiz dan keluarga.
Bahkan sang konten kreator membantu pengumpulan donasi jika memungkinkan.
Saat mendapatkan sebuah amplop berisi uang tersebut, tampak Muiz langsung terharu.
Bocah yang berusia 12 tahun dan jadi tulang punggung keluarga itu menitikan air matanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id