"Ini kan baru uji coba, kalau misalnya ada anak tadi menyampaikan seperti itu, kan sebenarnya ini informasi yang harus diterima open mind."
"Ada lho seperti ini, perbaiki dong, begitu ya kalau mau open mind. Tapi kalau ini digoreng dari sisi politis, ya seperti itu," kata Sinta.
Selama uji coba, kata dia, pihak sekolah mendokumentasikan paket makan siang gratis yang dibagikan kepada siswa ini setiap hari.
Isinya, kata Sinta, berupa makanan empat sehat lima sempurna berupa nasi, sayur, lauk, susu, dan buah.
Kotak-kotak paket makan siang gratis ini yang terpantau memenuhi area teras SMKN 1 Kota Bogor menjadi pemandangan setiap hari ketika uji coba berlangsung.
Kotak-kotak paket makanan ini diantar jemput menggunakan mobil boks yang berisi tempat muatan seperti rak.
Sementara itu, hal ini menarik perhatian dr Dion Haryadi yang mengungkap nilai gizi di menu makan bergizi gratis tersebut.
Melalui akun TikToknya, dr Dion Haryadi menyarankan agar protein di menu makan bergizi gratis bisa ditambah lagi.
Dia juga membongkar nilai gizi dari protein dan susu yang ada di menu makan bergizi gratis itu.
"Menurut saya yang perlu diperhatikan adalah proteinnya."
"Kalau dilihat dari makan siang ini, sumber proteinnya kayaknya telur dadar ya, paling sekitar 5 gram doang proteinnya," ungkap dia.
Kemudian untuk susu yang ada dalam kotak makan itu, kata dia, bukan 100 persen susu sapi.
"Susunya kalau saya cek informasi, nilai gizinya untuk brand ini per kemasan itu 60 kalori dengan 5 gram protein dan ada dikit sih 1 gram gula tambahan."
"Dan brand ini juga bukan susu sapi 100 persen," kata dia.
Ia pun memaklumi pemilihan susu tersebut karena memperhitungkan budget.