Dadang menembak Ulil pada bagian pipi dan dahi di parkiran Mapolres Solok Selatan Sumatera Barat pukul 00.43 WIB, Jumat (22/11/2024).
Setelah itu Dadang menuju rumah dinas Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti.
Di sana AKP Dadang Iskandar menembaki rumah dinas Kapolres Solok Selatan sebanyak 7 kali.
Sampai kemudian pukul 03.30 WIB AKP Dadang Iskandar menyerahkan diri.
"Saya sudah menyerahkan diri. Ayo apa kamu ?" bentak AKP Dadang.
Ahmad Sahroni juga tak menyangkap Dadang bertindak senekat itu.
"owwh ini sih Mutlak di Pecat dan di Pidana. Udah Nembak anggota sampe meninggal, Rumah kapolres di Tembakin... Ini dugaan sih antara gilaaaaa or dia ketauan bahwa dia Beckingin Sesuatu," kata Ahmad Sahroni di Instagram.
Dari video yang beredar juga tampak keceriaan AKP Dadang Iskandar.
Dia berjoget sadbor disaksikan rekan-rekannya yang lain.
Fakta bukit emas yang jadi penyebab insiden maut
Penyebab insiden maut polisi tembak polisi di Sumatera Barat pada Jumat (22/11/2024) menggegerkan publik.
AKP Ulil Ryanto Anshari yang merupakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan ditembak mati oleh seniornya, AKP Dadang Iskandar, Kabag Ops.
Kini alasan AKP Dadang Iskandar tembak mati, AKP Ulil Ryanto Anshari diduga ada kaitannya dengan tambang emas Solok Selatan yang dijuluki sebagai bukit emas.
Sebab diketahui, insiden bermula ketika AKP Ulil Ryanyo menerima panggilan telepon dari AKP Dadang Iskandar terkait penangkapan pelaku tambang galian C ilegal.
AKP Ryanto Ulil menangkap salah satu pengusaha tambang ilegal dan membawanya ke Polres Solok Selatan.
Baca juga: Wanita Nangis Histeris Tak Rela Kebun Cengkihnya Ditebang Perusahaan Tambang: Tuhan Beri Karma