Berita Kabupaten Malang

Video Banjir Bandang dan Longsor di Dampit Malang Dipastikan Hoaks, Begini Penjelasan Polisi

Penulis: Luluul Isnainiyah
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah video yang beredar luas di media sosial terkait banjir bandang dan tanah longsor yang disebutkan terjadi di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, dipastikan hoaks. Kapolsek Dampit, Iptu Ahmad Taufik menyampaikan, video yang beredar sejak 30 November 2024 itu tidak benar.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebuah video yang beredar luas di media sosial terkait banjir bandang dan tanah longsor yang disebutkan terjadi di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, dipastikan hoaks. 

Kapolsek Dampit, Iptu Ahmad Taufik menyampaikan, video yang beredar sejak 30 November 2024 itu tidak benar. 

Iptu Ahmad Taufik mengatakan, video tersebut merupakan peristiwa banjir yang terjadi dua tahun silam, tepatnya pada Oktober 2022.

“Kejadiannya dua tahun lalu, itu peristiwa banjir dan tanah longsor di Dusun Kampung Teh, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Malang,” ujar Iptu Ahmad Taufik ketika dikonfirmasi, Senin (2/12/2024).

Terkait video yang beredar luas saat ini, mantan Kasihumas Polres Malang itu meminta masyarakat untuk tidak panik. 

“Menyikapi video yang beredar, hendaknya disaring terlebih dahulu sebelum disebarkan melalui media sosial,” tukasnya.

Sementara itu, akibat hujan secara terus menerus yang terjadi sejak Kamis (28/11/2024), mengakibatkan bencana hidrometeorologi di delapan kecamatan di Malang.

Di antaranya di Kecamatan Bantur, Donomulyo, Pagak, Kalipare, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Sumberpucung, dan Wajak.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, bencana yang terjadi meliputi banjir dan tanah longsor.

Baca juga: Mesilah Menangis Histeris Perhiasan Emas 23 Gram dan Uang Rp 13 Juta Hanyut Terbawa Banjir di Blitar

“Berdasarkan hasil identifikasi sementara, sekitar 975 jiwa terdampak, 9 rumah rusak ringan, 16 infrastruktur mengalami kerusakan, serta 356 rumah tergenang banjir,” bebernya.

Sadono merincikan, kejadian di Kecamatan Bantur meliputi Desa Rejoyoso yang terdampak yakni fondasi jembatan tergerus dan satu jalan longsor.

Lalu di Desa Bantur, 24 rumah tergenang, 1 fondasi jembatan tergerus. Dan di Desa Karangsari, satu bahu jalan longsor.

Di Kecamatan Donomulyo, dua fondasi jembatan tergerus, tepatnya di Desa Mulyosari, enam rumah rusak di Desa Tulungrejo, dan 1 jembatan rusak di Desa Banjarejo.

Untuk Kecamatan Pagak, 34 rumah tergenang banjir dan 3 jalan longsor di Desa Sumbermanjing Kulon, 1 rumah tergenang dan 7 titik longsor di Desa Sumberejo, 4 jalan longsor di Desa Pagak, 2 bahu jalan longsor di Desa Tlogorejo, bahu jalan dan DAM longsor di Desa Gampingan, DAM rusak di Desa Pandanrejo, 7 bahu jalan longsor dan rumah terdampak longsor di Desa Sempol, serta 4 titik jalan longsor di Desa Sumberkerto.

Sementara itu di Kecamatan Kalipare, 13 jiwa terdampak dan 4 rumah tergenang di Desa Tumpakrejo, TPT longsor di Desa Putukrejo, 1 jembatan rusak di Desa Kalisari, dan permukiman tergenang di Desa Arjowilangun.

Di Kecamatan Gedangan, 2 titik bagian longsor di Desa Sidodadi, 1 bagian jalan longsor di Desa Sumbernanas dan Tumpakrejo, 1 rumah terdampak longsor di Desa Sindurejo.

Selanjutnya di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, 116 rumah tergenang di Desa Tambakrejo, 170 rumah tergenang di Desa Sitiarjo.

Kemudian di Kecamatan Sumberpucung tepatnya di Desa Karangkates 2 rumah terdampak longsor. Dan di Desa/Kecamatan Wajak saat ini masih dalam proses assessment.

Atas kejadian bencana ini, Pemerintah Kabupaten Malang telah melakukan upaya peninjauan ke lokasi kejadian. Termasuk memberikan distribusi bantuan dan mengkaji cepat dampak kejadian bencana.

“Kami sudah melakukan koordinasi lintas sektoral, dan rutin melakukan pemantauan, assessment, serta identifikasi perkembangan situasi,” urainya.

Sementara itu, berdasarkan informasi dari BMKG, terjadi potensi cuaca ekstrem yang berlangsung beberapa hari ini termasuk di wilayah Kabupaten Malang.

Sadono mengimbau kepada masyrakat untuk tetap waspada.

“Masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan selalu berhati-hati dalam beraktivitas, terutama di luar rumah,” tukasnya.

Berita Terkini