"Kerukunan di Indonesia itu menarik dan krusial. Dengan 17 ribu pulau, 1.700 suku bangsa, dan 6 agama, kita harus memastikan toleransi terjaga," ujar Gus Miftah saat pelantikan.
Namun, insiden ini justru dinilai bertentangan dengan peran yang diembannya.
Menanggapi video tersebut, Gus Yusuf, yang hadir di lokasi saat kejadian, memberikan klarifikasi melalui akun Instagramnya.
Ia menjelaskan bahwa ucapan Gus Miftah bersifat spontan dan tidak dimaksudkan untuk menghina.
"Itu spontan sebagai bagian komunikasi Gus Miftah dengan bakul, dengan jamaah. Toh Gus Miftah sering memborong dan mendukung jajanan jamaahnya. Jadi jangan dilihat sepotong-sepotong videonya," ungkap Gus Yusuf.
Nama Gus Miftah menjadi trending di platform X, dengan lebih dari 138 ribu cuitan hingga Rabu (4/12/2024) pagi.
Publik terus memperbincangkan tindakan tersebut, menuntut klarifikasi lebih lanjut dari Gus Miftah sendiri.
Kasus ini tidak hanya menjadi ujian bagi Gus Miftah sebagai pendakwah, tetapi juga sebagai pejabat publik yang memegang amanah menjaga kerukunan masyarakat.
Apakah permintaan maaf akan disampaikan, publik menunggu langkah selanjutnya dari Gus Miftah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com