Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Proses perbaikan pipa PDAM yang putus pasca terseret jangkar kapal besar di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, masih dikebut.
Meski sebelumnya ditargetkan cepat selesai saat Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto dan Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, meninjau lokasi pipa PDAM, namun perbaikan terus terkendala cuaca ekstrem.
Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, sejatinya pihak PDAM sudah mengupayakan dengan berbagai cara untuk pencegahan, agar keberadaan pipa diketahui oleh awak kapal yang melintas di sekitaran lokasi pipa.
"Beberapa tahun sebelumnya, untuk menghindari kejadian seperti ini, keberadaan pipa PDAM ini sudah dikasih tanda. Salah satunya menempatkan lampu di setiap 100 meter sebelum lokasi pipa berada," kata Pj Bupati Ugas, Kamis (5/12/2024).
Namun, lanjut Pj Bupati Ugas, hal tersebut tidak berlangsung atau bertahan lama.
Setelah sebulan, lampu yang mengambang sebagai tanda itu tiba-tiba hilang, tanpa diketahui penyebabnya.
"Kemudian ada inisiatif lain selain lampu, yaitu tanda yang awalnya menggunakan lampu itu diganti dengan yang lebih murah, yaitu gabus. Tapi lagi-lagi hilang," ungkap mantan Camat Sumberasih, Probolinggo, itu.
Baca juga: Pipa PDAM Putus, Warga Gili Ketapang Sambut Antusias Bantuan Air Mineral dari Polres Probolinggo
Setelah ditelusuri penyebab hilangnya lampu atau gabus sebagai penanda itu, menurut Pj Bupati Ugas, ternyata faktornya dengan keberadaan lampu atau gabus mengganggu para nelayan saat menjaring ikan.
"Jadi sistem ini rumit juga. Oleh karena itu, kita sudah membentuk tim bersama jajaran PDAM yang kesimpulannya kita berencana akan menanam pipa ini untuk menghindari kejadian seperti ini, dan untuk anggarannya kita butuh Rp 5 sampai 6 miliar," pungkasnya.