"Dengan menjaga kebersihan kandang, mengatur pola makan sapi. Dan kalau sapinya ada gejala PMK untuk segera memanggil petugas kesehatan hewan setempat agar segera mendapatkan penanganan," imbuh Alif.
Sementara di Kecamatan Ambulu Jember, dikabarkan terdapat enam sapi yang dilaporkan terpapar penyakit kuku dan mulut. Rata-rata ternak ini juga belum menerima vaksin.
"Empat sapi di Desa Sumberejo, dan dua sapi di Desa Pontang. Rata-rata dipelihara oleh peternak-peternak baru," kata Rencong Dwi Putra, dokter hewan Puskesmas Ambulu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, munculnya penyakit kuku dan mulut terhadap sapi tersebut dipicu faktor perubahan iklim dan cuaca.
"Seperti kita ketahui, akhir-akhir ini hujan terjadi terus menerus di Jember hingga terjadi genangan. Ditambah lagi kebersihan kandang yang kurang maksimal, khususnya tempat pembuangan limbah kotoran sapi," tanggapnya.
Candra mengaku bersama Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Jember, masih mendalami jenis penyakit kuku dan mulut yang menyerang sapi tersebut.
"Guna mencari solusi atas kasus ini. Supaya masyarakat tenang dan ternaknya tetap sehat. Agar pasokan daging menjelang Natal dan tahun baru tetap terjaga," ucap Legislator Fraksi PDIP ini.