TRIBUNJATIM.COM - Kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar mendapati sorotan publik.

Kini setidaknya lima orang dari 10 tersangka yang merupakan komplotan pembuat dan pengedar uang palsu telah ditangkap oleh polisi.

Para komplotan tersebut memproduksi dan mengedarkan uang palsu sejak pertengahan November 2024 lalu.

Dari lima orang yang tertangkap ada oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) bertugas membelanjakan uang palsu pabrikan kampus ke toko-toko swalayan.

Ia adalah Muhammad Manggabarani (MMB).

MMB merupakan ASN Pemprov Sulbar.

Baca juga: Sosok Rektor UIN Alauddin Disindir Guru Besarnya Sendiri, Buntut Kampus Jadi Pabrik Uang Palsu

Ia bersama keempat orang lainnya ditangkap personel Polresta Mamuju pada Senin (16/12/2024).

Kasus ini menyita perhatian, pasalnya tempat produksi uang palsu berada di lingkup kampus UIN Alauddin dan didalangi oleh kepala perpustakaan kampus tersebut.

Dikutip dari Tribun Sulbar, MMB bertugas di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulbar.

MMB menjabat sebagai Operator Layanan Operasional dan Staf Bidang e-Government dengan pangkat Pengatur Tingkat I (II.d).  

Atasan MMB, yang merupakan Kepala Bidang e-Government, Ridwan membenarkan terduga pelaku adalah bawahannya.

Ridwan mengungkapkan MMB dikenal sebagai ASN yang indisipliner dan sudah lama tidak aktif berkantor.  

"Kalau pun datang, biasanya hanya absen, setelah itu langsung pulang. Sudah sering kami tegur, tapi tidak ada perubahan," kata Ridwan.  

Terakhir, teguran resmi diberikan kepada MMB pada Juli 2024. 

Sebagai langkah pembinaan, pihaknya sempat mengubah tugas MMB dari pekerjaan berbasis komputer menjadi tugas lapangan di bagian jaringan.