Tetapi tiba-tiba bus menyelonong dan berjalan sendiri.
Ia sendiri posisinya sedang berada di belakang mobil dan mengobrol dengan panitia.
"Saya di belakang mobil. Habis mandi saya salin, itu kan mau berangkat. Saya ngobrol sama panitia.
Saya kaget, saya bengong," ungkapnya.
Romyani mengatakan, ia tidak tahu persis jumlah penumpang yang sudah naik ke atas bus.
Setahunya, penumpang belum penuh.
Sementara total kursi keseluruhan mencapai 59 kursi.
"Penumpang sudah dievakuasi. Tadi ramai-ramai dengan warga," ujarnya.
Dalam insiden itu ada 1 korban meninggal dunia bernama Maja, warga Jalan Kampung Pondok Serut Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Selain ada juga 31 orang luka-luka dan 6 lainnya selamat.
Dilansir dari Kompas.com, pada 11 Mei 2023 Romyani dan kernetnya ditahan di Markas Polres Tegal.
Kemudian pada Selasa (23/5/2023), Polres Tegal mengabulkan pengajuan penangguhan penahanan sopir dan kernet bus pariwisata tersebut.
"Terima kasih saya ucapkan kepada para netizen, berkat dukungan dan support kepada saya, alhamdulillah saya sudah bisa keluar (dari tahanan)," kata Romyani dalam video yang diterima, Selasa (23/5/2024), dikutip dari Kompas.com.
"Alhamdulillah penangguhan penahanan dikabulkan, perasaan saya bahagia banget, sampai makan saja lupa, semuanya lupa, sampai semalam enggak bisa tidur," kata dia.
"Untuk netizen terima kasih atas dukungannya. Alhamdulillah (bertemu anak dan istri)," sambung Romyani.
Baca juga: 50 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan Ponorogo Awalnya Dilaporkan Laka Tunggal, Adegan ke-5 Jadi Atensi