Berita Ponorogo

Banyak Sapi di Ponorogo Terjangkit PMK, DPRD Minta Pasar Hewan Ditutup agar Tidak Meluas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sapi di kandang milik Kayun di Dusun Setutup, Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, yang diduga terkena PMK, terlihat lemas, 2025.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo mencatat, ada 157 sapi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

DPRD Ponorogo meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo bertindak cepat untuk antisipasi PMK agar tidak meluas.

Satu di antaranya dengan menutup Pasar Hewan Jetis.

“Segera ditutup saja, terutama pasar hewan yang besar. Pasar Hewan Jetis,” ungkap Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, Senin (6/1/2025).

Kang Wie, sapaan akrab Dwi Agus Prayitno mengingatkan, pada tahun 2022 silam, PMK meluluhlantakkan peternak, terutama di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo.

“Tahun ini jangan lagi. Sudah banyak laporan masuk seperti sapi di Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan maupun Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan,” katanya.

Dari informasi yang dia dapat, sapi yang terkena adalah pembelian baru, bukan sapi indukan.

Peternak membeli dari Pasar Hewan Jetis.

“Lebih baik penutupan pasar segera. Lebih baik pasar tidak buka seperti yang dilakukan di Pasar Hewan Purwantoro Wonogiri Jawa Tengah,” katanya.

Baca juga: Kasus PMK Kembali Merebak, DKPP Kediri Tunggu Dropping Vaksin untuk Kendalikan Wabah

Petugas Dipertahankan Ponorogo juga diminta segera menyisir satu per satu sapi milik peternak Ponorogo, sebelum PMK merebak, lantaran beberapa sapi milik peternak ternyata sudah terjangkit.

“Awalnya sehat, kemudian tahu-tahu berlendir, ambruk. Langkahnya bukan lagi preventif, langsung aktif,” tegas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Dipertahankan Ponorogo, jelas dia, harus segara bergerak ke bawah ke peternak sapi.

Kemudian dokter hewan mengecek betul-betul apakah sapi sehat atau tidak.

“Sambil Pasar Hewan Jetis ditutup. Kalau tetap dibuka, tentu ada pertukaran di Pasar Hewan Jetis. Kang Giri (Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko) segera mengambil langkah kebijakan agar tidak merebak,” urainya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengatakan, pihaknya telah diberi masukan oleh DPRD Ponorogo perihal penutupan pasar.

Dia pun berjanji akan menimbangnya.

“Akan diambil langkah itu (jika dimungkinkan). Dilihat nanti ya,” pungkas Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko ketika dikonfirmasi.

Berita Terkini