Baca juga: Patwal Arogan Kawal Mobil Pelat RI 36, Korlantas: Anggota Polda Metro Jaya
"Mohon maaf atas prasangka buruk tanpa tabayyun atas komentar netizen yang viral di media atau sosmed sehingga menimbulkan salah paham. Pelat nomor yang kami terima dari Sekretariat Negara RI 26," tulis Nusron dalam akun Instagram resminya @nusronwahid.
Nusron mengaku, jarang menggunakan mobil dengan nomor polisi RI26, tetapi lebih sering menggunakan mobil dengan pelat B 8588 ZZH ketimbang pelat RI 26.
Kode ZZH diketahui diperuntukkan bagi kendaraan dinas kementerian.
"Tapi saya bersyukur atas viral pemberitaan di media sosial dan sosmed ini, pertanda Allah lagi menambah kesabaran saya, lebih-lebih di bulan Rajab. Semoga Allah mengampuni dan mengurangi dosa-dosa kita semua. Amin Yaa Rabbal Alamin," kata Nusron.
Menteri Koperasi Budi Arie juga menegaskan mobil RI 36 yang videonya viral di media sosial bukanlah miliknya.
"Bukan, bukan punya saya," kata Budi.
Ia mengaku, dirinya memang pernah menggunakan pelat dinas RI 36 ketika menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Tetapi kendaraan itu bukan lagi miliknya setelah ia berpindah kementerian.
"Saya sudah tidak menggunakan RI 36 lagi sejak pindah kementerian," ujar Budi.
Budi pun tidak mengetahui siapa yang saat ini menggunakan mobil dinas berpelat RI 36 tersebut.
Sementara itu pengganti Budi Arie di Kementerian Komunikasi dan Digital yakni Meutya Hafid.
Namun, Meutya juga membantah mobil dinas yang dipakainya berpelat RI-36.
Meutya menjelaskan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menggunakan mobil berpelat RI-22.
"Kemkomdigi menggunakan mobil dinas dengan pelat nomor 22," kata Meutya dikutip dari Kompas.com.