Berita Jember

Penyelesaian Jalan Rusak di Jember, Truk yang Melintas Dibatasi Maksimal 15 Ton

Penulis: Imam Nawawi
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Rapat masalah Jalan Rambipuji-Puger-Jombang di Pendapa Wahyawibawagraha Jember

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network.COM, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Rapat Penyelesaian Jalan Rambipuji-Puger-Jombang Jember Jawa Timur rusak di Pendapa Wahyawibawagraha Jember telah menghasilkan kesepakatan bersama, Senin (13/1/2025).

Hasilnya, warga dan pengusaha tambang kapur sepakat agar muatan truk yang melintas di Jalan raya milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) itu tidak boleh lebih dari 15 ton.

Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, masalah mendasar atas kerusakan jalan itu. Karena angkutan kendaraan yang melintas melebihi kapasitas, bahkan di atas 50 ton."Itu sangat berisiko sekali terhadap kerusakan jalan," katanya.

Menurutnya, hasil rembuk bersama itu masyarakat mengijinkan perusahaan tambang mengunakan dum truk dengan kapasitas muatan maksimal 15 ton. Ketika melintas di jalan tersebut.

"Ini merupakan kepedulian masyarakat, supaya para sopir truk tetap bekerja. Cuma kami tidak ingin dengan kesepakatan ini, perusahaan melakukan pengurangan tenaga kerja," kata Hendy.

Lebih lanjut, kata Hendy, Pemprov Jatim juga telah menyiapkan anggaran Rp 52 miliar untuk memperbaiki jalan tersebut, yang terbagi dalam dua paket pos penggunaanya.

Baca juga: Warga Cermee Bondowoso Perbaiki Jalan Rusak Sendiri, Jengah Menunggu, Padahal Ada Anggota Dewan

"Rp 30 miliar untuk rehab jalannya, sementara yang Rp 22 miliar untuk pemeliharaan jalan, di spot spot tertentu yang rawan (rusak)," ulasnya.

Selain itu, Hendy mengaku juga menawarkan Perusahaan Semen Singa Merah PT Imasco Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha, untuk proyek pengaspalan jalan.

"Artinya investor membiayai dulu, nanti dibayar Provinsi untuk anggarannya. Ini sedang kami tawarkan kepada Imaco," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Holilurrahman Tokoh Masyarakat Puger Jember mengaku tidak pernah menolak adanya investasi. Selama mereka bisa memelihara lingkungan.

"Tetapi adanya investasi justru merusak lingkungan, membahayakan masyarakat dan menimbulkan korban jiwa. Sampai kapan pun saya tolak," tanggapnya.

Baca juga: Pulang Kampung ke Malang, Fery Juragan Bakso yang Perbaiki Jalan Desa Disambut Ramah Warga

Holil meminta seluruh pihak, termasuk pengusaha untuk mematuhi kesepakatan ini. Agar warga di kawasan Jember Selatan tidak kembali demo berhari-hari.

"Kalau di kemudian hari mereka melanggar kesepakatan. Masak kami akan diam, jadi semua pihak harus mentaati kesepakatan ini," tanggapnya.

Selama rapat masalah kerusakan jalan milik Pemprov Jatim itu. Nampak, ratusan warga mendatangi Pendapa Bupati Jember untuk menyaksikan audensi tersebut.

Berita Terkini