Berita Viral

Hukuman yang Pantas Menurut Haryati, Suruh Siswa Nunggak SPP Duduk di Lantai, Ini Kata Ketua Yayasan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plang Yayasan Abdi Sukma sekolah siswa yang dihukum belajar dengan duduk di lantai.

TRIBUNJATIM.COM - Guru Haryati saat ini tengah menjadi sorotan publik karena keputusannya menghukum siswa SD disuruh duduk di lantai.

Ramai diperbincangkan sosoknya, namun Guru Haryati menyebut sudah banyak pertimbangan.

Guru Haryati wali kelas siswa SD di Medan yang menghukum muridnya dengan duduk di lantai karena menunggak SPP akhirnya buka suara. 

Alasan dirinya menghukum siswanya duduk di lantai karena belum bayar SPP, tidak ada maksud untuk menzolimi. 

Hanya saja, kata Haryati, sebelum menghukum dia sudah menimbang-nimbang hukuman apa yang pantas. 

Haryati juga sudah mengaku, dirinya mendudukkan siswa di lantai karena tunggakan uang SPP.

"Tujuan saya tidak ada niat untuk menzalimi. Sebenarnya ada tiga siswa yang duduk di lantai saat itu, karena tunggak uang SPP.

Tetapi, saya sudah peringatkan untuk pulang saja ke rumah, dan meminta orangtuanya untuk datang ke sekolah," jelasnya dalam pertemuan dengan Komisi II DPRD Medan di ruang guru SD Swasta Abdi Sukma, pada, Senin (12/1/2025) kemarin.

Baca juga: Tak Cuma Diskors, Guru Haryati Terancam Penjara Usai Hukum Siswa Belajar di Lantai? Ibu Lapor Polisi

Menurut Haryati, untuk dua siswa lain yang di hukum duduk di lantai, mengikuti perintahnya untuk tidak masuk sekolah sebelum ambil rapot sesuai aturan sekolah.

"Hanya saja untuk siswa berinisial M tetap datang ke sekolah, dan mengikuti pelajaran. Saya pun sudah menimbang hukuman yang tepat. Karena tidak mungkin saya hukum berdiri di kelas nanti dia pingsan dan segala macam saya disalahkan," jelasnya.   

Haryati sempat berpikir untuk menyuruh pulang siswa tersebut, hanya saja ia berpikir posisi rumah siswanya  cukup jauh dari rumah. 

"Dia masih kecil, perjalanan ke rumahnya pun jauh. Saya berpikir nanti kecelakaan, saya yang disalahkan, sekolah juga yang disalahkan," jelasnya.

Akhirnya, ia pun memutuskan hukuman kepada siswa untuk duduk di lantai saja.

"Akhirnya saya beri hukuman duduk di lantai. Karena dia pun nyaman duduk di bawah sambil mendengarkan saya mengajar," jelasnya.

Sementara untuk dua siswa lainnya yang didudukkan di lantai pada tanggal 7-8 Januari tidak masuk sekolah. 

Halaman
123

Berita Terkini