Selesai periode lama dan masuk periode baru kita proses lagi bapemperda untuk ditindaklanjuti. Alhamdulilah dari hasil fasilitasi
Tanggal 13 Januari ditetapkan perda inisiatif menjadi perda bersama eksekutif tentang 2 raperda
Dalam 2 perda ini tidak sekedar. Misal PKL mengatur dan memberikan pemberdayaan. Perda pengaturan dan pemberdayaan PKL
Tidak sekedar mengatur PKL. Mungkin PKL berpikir kita akan diatur. Kita juga mengatur lebih tertib, lebih tertata rapi pedagang kita atur
Juga ada pemberdayaan . Pemkab mempersiapkan tempat ditindaklanjuti perbup mana yang bisa digunakan PKL.
Hanya rambu- rambu didalam perda. Misal berjarak 10 meter jalan nasional. 7 meter jalan provinsi dan 5 meter jalan kabupaten . Jangan sampai di tempat yang ada rambu lalu lintas.
Membuat rambu-rambu perbup yang menyusun
Setelah PKL tertata rapi. Bagaimana PKL berdaya. Manakala membutuhkan pinjaman modal,memberikan pendidikan PKL.
Kita mempersiapkan pemkab tentang bantuan modal pendidikan-penriidkan dan pelatihan lain kerjasama dan komunikasi antar pemda beberapa hal yg menjadi perda PKL
PKL bukan gusur atau menyingkirkan
Tri Mulyono : Raperda inisiatif DPRD, berarti ada jaring aspirasi dengan teman PKL. Artinya sudah ada komunikasi dengan PKL
Kang Woe : masih ada sk akademik, Banyak melibatkan stakeholder . Kita mengundang PKL, perguruan ringgi. Berbagai masukan kita rangkum menjadi draft raperda menjadi inisiatif dprd
Tri Mulyono : inisiatif dprd dan dengan cepat disetujui oleh eksekutif . Kelihatan hubungan dengan eksekutif baik dan kancar barangkali jadi contoh
Kang Wie : Kira sederhana saja mikirnya
Bahwa Pemda terdiri bupati dan jajaran dengan DPRD. Sebenarnya dwi tunggal
Bagaimana Pemda bisa berjalan. Ada komunikasi baik dalam rangka kepentingan pembangunan Ponorogo
APBD 1 tahun. Membuat aturan yang ada. Kenapa begitu cepat? Sebenarnya bukan inisiatif saja. Perda oleh eksekutif juga sama-sama kita proses bareng.
Artinya ada kata sepakat Pemkab dan DPRD bagaimana menjalankan pembangunan dengan sebaiknya .Tidak bisa semaunya bupati maupun DPRD
Berangkat dari itu satu kuncinya. Demi kepentingan ponorogo harus bisa sama-sama
Kita sepakat, karena APBD minim membuat inovasi bagaiamana Ponorogo berjalan tanpa tergantung pusat. Apa yg menjadi pusat.
Misal DAU, DAU spesifik. Sangat-sangat terbatas rangka alokasi kegitan masyarakat z Ada keinginan bupati sampai akhir periode PAD kita Rp 1 Triliun
Sekarang PAD kita Rp 436 M. Masih jauh ya
Naik 5 tahun kedepan, peningkatan rata-rata hanya Rp 30 Miliar . Sangat tidak nyampek kesitu
Apa yang menjadi keinginan bupati. Membuat bagaimana PAD tambah. Dengan membuat lahan baru. Misal di Sampung muncul Monumen Reog. Konon di atas GWK.. Setelah ada bangunan tanah situ dulu Rp 50 ribu per meter
Bukan hanya 100 persen. Akan menjadi tempat wisata, dapat PAD. Nanti kita suport. Bagaimana Bupati punya terobosan
Menarik dana dari pemerintah pusat. Kementerian PU, Pariwisata sangat memungkinkan ap
Apa yang PSN bagaimana menarik kesitu
Kuncinya kalau kepentingan Ponorogo kenapa harus jaga diri harus bareng-bareng.
Tri Mulyono: Hubungan baik mulus antara DPRD dan Pemkab tak lepas sosok dibaliknya. Di DPRD Kang Wie dikenal masyarakat merakyat . Kang Giri, Bupati Sugiri Sancoko dikenal kreatif. Secara personal hubungannya kang Wie dan kang Giri bagaimana
Kang Wie : Secara personal antara pak giri dengan saya pribadi, kalau lahir dari rahim sama. Beliau besar dan masuk organisasi NU hanya tingkatan berbeda
Keinginan kayaknya sama. Sehingga wah kebetulan beliau yang jadi. Tentu chemistry angsung nyambung. Konon ceritanya dekat dengan masyarakat dan ulama
Tri Mulyono m : kedepan terobosan apa lagi yang jadi prioritas
Kang Wie : ada beberapa perda disiapkan
Program untuk penyusuan peraturan daerah 2025
Sebelumnya saya punya pikiran sejak dilantik. Apakah secara kuantitas membuat banyak perda tetapi tidak efektif. Lebih baik kualitatif ada perda tetapi sangat efektif.
Bukan berarti menyiapakan bebeeapa perda. 2025 untuk inisiatif. Kami siapkan ada perda desa, pendidikan wawasan kebangsaan, muatan lokal, produk lokal.
Monumen reog kita juga mempersiapkan.
Entah lewat inisiatif atau dengan Bupati dalam rangka menarik dana nanti kita buat sebuah perda yang bisa menaungi itu. Perlindungan kemajuan kebudayaan
Itu nanti kita brakedown dengan teman-teman bsesuai komisi masing-masing. Inisiatif misal pendidikan wawasan kebudayaan. Akan pas inisiatif komisi A
Produk lokal bagaimana PKL-PKL, ada monumen reog wisata lain muncul produk
Bagaimana produk lokal tidak dari produk lokal. Dalam rangka suport 1 T
Tri Mulyono: Perkembangan Ponorogo, beberapa tahun memang bagus. Infrastruktur masyarakatnya fasilitas . Barangkali ada evaluasi. Sektor sudah memang bagus. Sektor yant masih di genjot
Kang wie : Ponorogo berbicara petani. Sektor utama pertanian. Harus kita perkuat lagi. Ini lumbung pangan kita.
Pemerintah pusat ada kebijakan yang sudah berjalan makan bergizi gratis. Kita sudah siap dengan produk pertanian kita
Juga wisata, retribusi hanya tambahan. Tentunya digenjot bareng kunci utama pertanian
Sektor on the track. Pertanian pupuk langka. Pertanian pengairannya. Pertanian nilai jual tidak sesuai dengan apa yant disiapkan
Perlu ada komunikasi aktif. Kalau ngmng pupuk sudah menjadi kebijkan pemerintah pusat
Kemarin kita mengundang PPL. PPL ada 150 an di Ponorogo. Kenapa Pertanian kita pupuk langka. Mereka juga bagaimana menghitung sebenarnya.
Salah satu mereka akan menghitung e rdkk di masing-masing wilayah. Apakah benar-benar sesuai dengab diusulkan
Apakah Lahan Pertanian yang di luar kepentingan pertanian. Di pekarangan Perhutani seharusnya tidak dapat masuk kesana
Sehingga ngomong pupuk langka atau telat pemerintah pusat pun sudah mempersiapkan pupuk.
Kemudian lebih-lebih ada aturan tata niaga pupuk. Kita tidak kaget meski pun juknis belum sampai
Pertanian bagaimana perairan lancar. Menyiapkan sumur-sumur dalam. Wisata aman. Pertanian aman
Kegiatan masyarakat infrastruktur jalan dengan PAD Rp 1 T kita aman sangat tidak tergantung pemerintah pusat Apbd 2,3. Kalau PAD Rp 1 T separuhnya
Tri Mulyono : fasilitas kesehatan RSUD dr Harjono. IGD terbaik se Indonesia wilayah Kabupaten
Kang Wie : Setelah RSUD dr Harjono. Yang baru itu namanya Hospitel Bantarangin. Swasta ada aisyiyah Darmayu .
Kenapa ini menjadi terbaik karena BLUD. Anggaran-anggaran kesitu. Ini di Ponorogo RSUD dr Harjono spesialis kulit. Sementara lokasi di dalam
Sudah ngomong bupati. Ibu-ibuda muda perawatan kecantikan rata-rata tidak di RS.
Rs bukan tempat sakit. Juga sehat juga mempercantik disitu, spesialis kulit disini
Tri Mulyono : proyek pemerintah pusat seperrti makan bergizi gratis. Proyek-proyek pemerintah pusat lain. Bagaimana agar sinkron
Kang Wie : makan bergizi gratis salah satu program pemerintah dan sudah ada percobaan.
Yang jelas pemerintah pusat, Prabowo-Gibran. Menteri berbeda dengan kabinet Indonesia Bersatu. Menteri merah putih itu ada menteri perumahan rakyat, menteri jumlahnya juga banyak
Di bawah biar sinkron. Kita siapkan, memecahkan SOTK. Pu pekerjaan umum dan dinas Pemukiman dan perumahan rakyat. Ada pendapatan sendiri. Ada dinas pendapatan sendiri.
Dalam rangka mengikuti tingkat pusat. Dari daerah dinas berkoordinasi tidak salah alamat
Program makan siang gratis. Ada ketentuan
Sementara Pemkab, bagaimana bisa memberikan untuk menyertakan anggaran ke makan bergizi gratis, belum wajib.
Karena program pusat. Ada kebijakan lain mengatur fiskal. Apbd 2025 sesuai Kmk 2024
40 persen infrastruktur, maksimal 30 persen belanja pegawai. Kesehatan juga gitu pendidikan juga gitu
Juga kami siapkan makan bergizi gratis
Kita menyesuaikan belum PPPK ini sangat menyulitkan pikiran kita. Kita suport makan bergizi gratis
Tri Mulyono : tugas dewan itu enak, padahal tiap hari berpikir juga
Kang Wie : enak lah, 2004 sampai sekarang, kalau gak saya tidak mencalonkan. Bukan waktu yang pendek. Karena menjalankan senang dan enjoy
Tri Mulyono : mungkin bisa dijelaskan masih menjadi hukum menjadi momok. Punya pendapat bagaimana cara selamat sampai akhir
Kang Wie : Yang penting displin apapun
Displin waktu. Bukan hak nya jangan ambil. Berjalan fungsi penganggaran, pengawasan.
Dijalankan, insyallah lepas dari jeratan hukum
Mengemban amanah dengan sebaik-baiknya
Niatan memperjuangkan kepentingan masyarakat bisa berjalan sampai selesai periode
Tri Mulyono : sosok lebih rinci kang wie, meniti karir sehingga terjun dunia politik.
Kang Wie : pribadi pikiran awal tidak ada niatan legislatif tidak ada cita-cita. Begitu sekolah, di SDN Ronowijayan, SMP Maarif
SMAN 2 Ponorogo yang satu altemater wartawan tribun,
Saya sekolah masih kategori keluarga menengah ke bawah
Begitu saya SMA bagaimana begitu lulus sekolah saya dapat kerjaan.
Ketika itu ada Harian surya disitu, dulu ada iklan lowongan kerja di Harian Surya.z Saya situ pokokke aku nyales. Ke toko-toko, rumah-rumah. Melihat suasana kelurga menengah ke bawah
Ternyata tuhan takdir lain. Lulus Sma 2, sambil kuliah dan bekerja: Sambil kerja dan ikut kakak di Ngawi, S2 di Kediri
S1 begitu kuliah kita berhenti. Masuk organisasi IPNU dan Anshor. Sma juga aktif di pramuka kuncinya itu
Ternyata dengan organisasi bukan terpanggil. 1998 reformasi Anshor waktu mendirikan NU dan PKB apakah pas saya masuk disitu
Begitu setelah dari anshor. Masuk PKB jadi sekretaris DPC PKB. Saya istiqomah PKB. Masuk 2002. Menjadi anggota DPRD 2004
Maunya saya naik kelas 2014 ke DPRD provinsi alhamdulillah 40 ribu. Yang kadi 45 ribu. Selisih 5 ribu. Waktu itu 100 kursi. Begitu berikutnya sudah 120 kursi.2019 kembali ke DPRD Kabupaten.