TPA Segawe Tulungagung akan Diperluas, Antisipasi Penolakan Pembangunan TPA Banyuurip

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tempat pembuangan sampah sementara di tepi Sungai Ngrowo Tulungagung, Selasa (21/1/2025).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung ancang-ancang memperluas area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Segawe.

Langkah ini sebagai solusi, karena pembangunan TPA baru di Desa Banyuurip, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, menghadapi kendala.

Sementara area TPA yang ada saat ini diperkirakan daya dukungnya tersisa 4-5 tahun ke depan. 

Menurut Kabid Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH Tulungagung, Yudha Yanuar Hadi, proses studi kelayakan sudah dilakukan. 

“Studi kelayakan sudah dilakukan dan dinyatakan layak untuk melakukan perluasan lahan TPA,” jelasnya, Selasa (21/1/2025).

Selama ini, TPA Segawe berada di kawasan hutan di bawah Perhutani. 

Area perluasan TPA ini rencananya ada di bagian timur laut dari lokasi yang ada. 

Tahun 2025 akan dilakukan penyusunan Analisis Mengenai Dalam Lingkungan (AMDAL).

“Dokumen AMDAL ini nantinya jadi daya pendukung untuk mengajukan PPKH (Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan),” sambung Yudha. 

Baca juga: Sistem Pengelolaan TPA Benowo di Surabaya Jadi Percontohan Nasional Atasi Masalah Sampah

Rencana perluasan lahan hutan untuk TPA ini sekitar 10-15 hektare. 

Luas area tambahan ini bisa dipakai selama 30 tahun ke depan. 

Sebelumnya Pemkab Tulungagung juga sudah berencana membangun TPA Banyuurip.

Namun rencana ini ditunda karena ada penolakan dari kalangan kelompok warga.

Mereka mengkhawatirkan keberadaan TPA Banyuurip ini akan mencemari mata air yang ada. 

“Ada kekhawatiran mata airnya tercemar. Jadi harus ada rencana alternatif,” tandas Yudha. 

DLH saat ini juga merencanakan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di samping Pasar Hewan Terpadu (PST), dekat wilayah Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.

TPST ini direncanakan punya kapasitas 40-50 ton sampah per hari.

Jumlah ini bisa mengolah hingga 50 persen jumlah total produksi sampah Kabupaten Tulungagung yang mencapai 100-110 ton per hari. 

Tahun ini, DLH akan menyelesaikan DED (detailed engineering design) dan kajian kelayakan.

TPST diperkirakan memakan anggaran hingga Rp 150 miliar, untuk pembangunan hanggar dan pengadaan mesin-mesinnya.

DLH akan menggandeng pihak swasta untuk pengoperasian TPST.

Karena besarnya anggaran yang dibutuhkan, pembangunan ini akan dianggarkan tahun jamak (multi years).

Berita Terkini