TRIBUNJATIM.COM - Warga Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, mengeluhkan bau sampah dari Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Supit Urang.
Saking tak tahannya dengan bau tak sedap, mereka menantang pejabat Pemkot Malang tinggal di Desa Jedong tiga hari.
Yakni untuk merasakan langsung dampak bau tidak sedap dari TPA Supit Urang.
Baca juga: Nestapa Hajjah Kasima, Meninggal usai Tak Bisa Cairkan Tabungan Koperasi Rp110 Juta Buat Berobat
Dampak bau tidak sedap tersebut, antara lain adalah serbuan serangga seperti lalat yang beterbangan mengganggu warga.
Sekumpulan lalat sering muncul dan mendekati makanan yang diolah oleh warga.
Warga RW 10 Dusun Jurangwugu, Joko mengatakan, pengalaman menginap diharapkan akan memberikan gambaran langsung dampak bau tidak sedap yang muncul.
"Monggo (silakan) menginap di Jedong. Tiga sampai empat hari," ucap Joko, Rabu (22/1/2025).
"Saya undang. Saya undang monggo supaya tahu. Di Jedong memang seperti itu," imbuhnya.
Joko mengatakan, warga telah mengadukan keluhan tersebut ke DPRD Kota Malang.
Ia berharap segera ada solusi agar warga bisa hidup tenang.
Dampak lain yang dirasakan dari bau sampah tersebut adalah perubahan warna air.
Dia mengatakan, warna air yang kini mengalir cederung kuning, dan tidak pernah terjadi sebelumnya.
Kepala Desa Jedong, Tekat Pribadi mengatakan, saat musim penghujan seperti sekarang, lalat-lalat dari sampah begitu banyak yang beterbangan.
Kondisi ini menjadi hal yang sangat ditakutkan warga, terutama yang sedang memiliki hajatan.
"Namanya lalat itu, kalau sudah musim hujan seperti ini, mengaruh ke makanan," kata Tekat.