Dampak pengolaan sampah tidak bisa hanya bertumpu pada proses sanitary landfill.
Iwan menyadari proses itu akan menimbulkan masalah di kemudian hari jika terus dilakukan penumpukan dan penggalian.
“Jadi kolaborasi sanitary landfill dan pengelolaan sampah. Terus ada sorting 35 ton per hari, ada komposting 15 ton per hari juga. Ini bagaimana semua bisa kita olah dan harus kita minimalisir dampaknya,” jelasnya.
Ia juga akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk Pemkab Malang untuk mengatasi persoalan ini.
Apalagi, bau menyengat yang ada sebenarnya juga bercampur dengan kandang ayam yang tak jauh dari TPA Supit Urang.