Pengembangan Pasar Suvenir di Makam Bung Karno Kota Blitar Tunggu Tukar Guling Lahan Makam Warga

Penulis: Samsul Hadi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGEMBANGAN PASAR SUVENIR - Pengunjung keluar dari pasar suvenir di kawasan Makam Bung Karno, Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu (29/1/2025). Disbudpar Kota Blitar berencana mengembangkan pasar suvenir untuk ajang branding kawasan Wisata Makam Bung Karno. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Rencana pengembangan pasar suvenir di kawasan Wisata Makam Bung Karno (MBK), Kota Blitar, Jawa Timur, masih menunggu permohonan tukar guling lahan makam di utara lokasi. 

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Blitar sedang menyelesaikan kajian rencana pengembangan pasar suvenir di kawasan Wisata MBK. 

"Sekarang masih proses kajian. Setelah itu, kami akan mengundang para keluarga dan pengurus makam di sana," kata Kepala Disbudpar Kota Blitar, Edy Wasono, Rabu (29/1/2025). 

Edy mengatakan, sesuai rencana, area pasar suvenir di utara Makam Bung Karno diperluas.

Disbudpar akan menambah beberapa ruang untuk branding dan promosi kawasan Wisata Makam Bung Karno. 

"Salah satunya, kami akan membuat ruang story telling Bung Karno, mulai lahir sampai wafat di pasar suvenir," ujarnya. 

Pasar suvenir ini menjadi pintu keluar bagi pengunjung setelah berziarah di Makam Bung Karno. 

Posisi pasar suvenir sangat tepat untuk ajang branding maupun promosi kawasan Wisata Makam Bung Karno. 

Baca juga: Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar Diserbu Pengunjung pada Libur Tahun Baru 2025

Hanya saja, kondisi pasar suvenir saat ini sudah overload oleh pedagang.

Jumlah pedagang di pasar suvenir sudah melampaui kuota yang disediakan. 

Kuota pedagang di pasar suvenir hanya 200 orang, tapi sekarang jumlah pedagang lebih 300 orang. 

"Kalau tidak diperluas lahannya, pengembangan pasar suvenir tidak bisa dilakukan. Karena lahan yang tersedia di pasar suvenir sudah melampaui kuota untuk pedagang," katanya. 

Menurutnya, untuk pengembangan pasar suvenir perlu dilakukan relokasi area makam Katolik yang berada di dekat pasar suvenir. 

Untuk itu, Disbudpar sedang membuat kajian sebagai dasar permohonan tukar guling makam di lokasi.

"Kajian ini salah satunya digunakan untuk pengajuan permohonan tukar guling tanah makam Katolik di lokasi. Kami masih berusaha, tapi belum tentu (tukar guling) bisa dilaksanakan," katanya.

Berita Terkini