TRIBUNJATIM.COM - Jari bocah 9 tahun tersangkut lubang bangku hingga ditolong petugas damkar atau pemadam kebakaran.
Peristiwa ini dialami bocah di Senen, Jakarta Pusat.
Kronologi kejadian pun terungkap.
Tragedi ini bermula saat si ibu suapi bocah itu pakai lontong sayur.
Pagi itu, Yani, si ibu bocah tersebut, mengajak anaknya ke tempat kerjanya.
Sang ibu lalu membelikan lontong sayur untuk sarapan.
Sembari disuapi si ibu, si anak bermain ponsel.
"Saat anak saya duduk, kebetulan bangku ada lubangnya. Lubangnya ternyata pas di jari anak saya. Tangan kiri anak saya pegang Hp sementara tangan kanannya pegang lubang bangku," ujar Yani seperti dikutip dari TribunJakarta.
Yani tak memerhatikan gerak-gerik tangan kanan si anak karena ia keasyikan menyuapinya.
Namun, saat lagi disuapi makan, si anak tiba-tiba panik.
"Mama jari aku enggak bisa keluar!" kata Yani menirukan suara si anak.
Baca juga: Kesaksian Petugas Damkar Lihat Musala Lantai 8 Glodok Plaza Tak Ikut Terbakar, Karpet Utuh: Mukjizat
Yani kemudian baru sadar melihat dua jari si anak tersangkut di lubang bangku.
"Yang tersangkut awalnya jari telunjuk dan jari tengah. Yang jari telunjuk dia paksa tarik tuh alhamdulilah lepas, nah yang jari tengah enggak bisa," katanya.
Melihat si anak yang meledak dalam tangis, Yani pun ikut-ikutan panik.
Ada sekitar 20 menit, jari si anak tersangkut sekaligus menahan sakit.
Ia mencoba melepaskan jari si anak dengan menggunakan minyak sayur, tetapi ketika jari ditarik, si anak makin kesakitan.
Beruntung, Yani mengenal Sulatun, seorang petugas Satpol PP yang tahu solusi atas kejadian sial itu.
"Anak saya lalu dibawa ke Damkar Senen, alhamdulilah bisa dilepas," ujarnya.
Baca juga: Kisah Damkar Kerap Kena Laporan Ayu Ting Ting, AkuiTetap Sigap Meski Sering Dapat Aduan Palsu
Sebanyak empat personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat sektor Senen turun tangan membantu melepaskan jari si anak.
"Jari dapat dilepas dengan cara memotong bangku memakai alat gerinda mini drill," ujar Koordinator Grup C Sektor IV Senen, Nurrul Hafizh.
Dari video yang diunggah petugas damkar @abie113 di TikTok, tampak seorang anak menangis saat jarinya dievakuasi petugas damkar.
Sembari memotong bangku plastik, petugas mencoba menenangkan si anak itu agar tak banyak bergerak dan panik.
Akhirnya, jari pun dapat terlepas dari lubang bangku.
Sebelumnya, kisah petugas damkar diminta usir hantu oleh ibu-ibu viral di media sosial.
Salah satu postingannya diunggah oleh akun Instagram @abouthetic, Rabu (22/1/2025).
Petugas Damkar yang mengalami pengalaman aneh ini rupanya terjadi di Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.
Dalam narasi yang beredar di media sosial, kisah ini diceritakan oleh Kepala Seksi (Kasi) Rescue Damkar Pekanbaru, Hendro Putra Gautama dikutip dari Kompas.com.
Hendro menceritakan kejadian di luar nalar itu dia alami pada 2024 lalu.
Waktu itu waktu menunjukan pukul 21.30 malam masuk telepon dari seorang ibu-ibu yang meminta pertolongan aneh.
Ibu tersebut mengeluh di rumahnya yang belum lama dia tempati ada hantu yang mengganggu.
Baca juga: Sosok Ibu yang Minta Tolong Petugas Damkar Pekanbaru untuk Usir Setan, Baru Pindah ke Kontrakannya
Warga ini meminta tolong kepada petugas Damkar untuk menangkap hantu tersebut.
"Dia bilang ada setan yang sering mengganggunya," sebut Hendro dalam unggahan tersebut, dikutip dari Tribun Jambi.
Hendro pun mengingat ada salah satu anggota Damkar bernama Rahmat yang dikenal mampu mengusir makhluk halus.
Dia pun kemudian menerjunkan tim termasuk petugas Damkar Rahmat itu ke TKP malam itu juga.
Setelah sampai di TKP rumah ibu-ibu itu, Rahmat kemudian melakukan ritual mengusir setan.
Proses pengusiran setan itu berlangsung cukup lama.
"Sampai jam dua dini hari baru selesai," kata Hendro.
Hantu yang dikeluhkan ibu-ibu itu tidak ditangkap petugas Damkar kemudian dibawa pulang.
Baca juga: Pengakuan Petugas Damkar Merinding Ditelpon Warga Usir Setan ke Pohon, Ritual Selesai Jam 2 Pagi
Hantu itu dipindahkan dari rumah agar menghuni sebuah pohon.
Hendro pun mengaku selama proses itu, suasana di rumah ibu-ibu itu memang membuat bulu kuduk berdiri.
"Rahmat memindahkan setan ke pohon. Suasana di lokasi bikin merinding," katanya.
Biasanya ketika menangkap atau mengevakuasi reptil seperti ular atas permintaan warga, anggota di lapangan membuat laporan kegiatannya.
Namun tindakan menangkap hantu itu tidak dibuatkan laporannya oleh petugas di lapangan saat itu.
"Lagi pula gimana mau bikin laporan, yang dievakuasi tak tampak," kata Hendro tertawa.
Kisah ini cukup ramai direspons warganet di media sosial.
Berikut beberapa komentar mereka.
"serba bisa. ga pernah menolak saat masyarakat butuh bantuannya"
"apa yg mereka ga bisa"
"mba kunti nya dipindah"
"WKWKWKWKKWKWKWKW".
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com