Namun, tidak dengan satu mobil lainnya. Karena terpantau kondisi perangkat pelacakan GPS-nya tidak menyala.
"Kondisi mobil parkir. Kontak dan surat sudah dibawa masuk. Pintu terkunci semua. Ada GPS semua. Satu mobil sempat terlacak terakhir di Bangkalan. Satu mobil posisi GPS di parkiran. Mungkin sudah dilepas atau dimatikan," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpunnya. Aksi pencurian di permukiman tersebut merupakan kejadian pertama kali dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Lamidi juga mengaku, para karyawan di gudang juga tidak pernah mendapati adanya keanehan seperti percobaan pencurian di gudangnya atau adanya sosok orang mencurigakan, selama kurun waktu tiga bulan beroperasi.
"Gak ada kejadian apa apa, sebelumnya. Karena kami baru 3 bulan di gudang ini. Kalau kata sekuriti baru pertama kali kejadian," pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh karyawan lainnya, Tri Darmawangsa (21) bahwa dirinya mendengar suara mesin mobil menyala saat sedang berada di dalam toilet.
Ia mengira suara geberan mesin mobil tersebut karena mobil sedang dipindahkan oleh karyawan yang lain.
Ternyata, bak 'tersambar petir di siang bolong', ternyata suara geberan mesin tersebut karena mobil dibawa kabur oleh orang tak dikenal.
"Ditinggal ke toilet, saya dengar mobil distater, kirain teman saya. Habis itu mobil jalan, mobilnya kok jalan ternyata setelah dicek keluar mobil dibawa kabur pelaku," kata Tri.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Dukuh Pakis Polrestabes Surabaya Ipda Balok belum merespon saat dihubungi perihal penyelidikan atas kasus pencurian dua mobil pikap tersebut.