TRIBUNJATIM.COM - Warga kini tengah kesulitan mencari tabung gas elpiji 3 kilogram.
Akibatnya, warga Kabupaten Lebak, Banten, kini beralih ke kayu bakar untuk memasak kebutuhan sehari-hari.
Salah satu warga yang beralih ke kayu bakar adalah Barkah (41), warga Kampung Cipasung, Desa Sukarendah, Kecamatan Warunggunung, Lebak.
Baca juga: Sampai Keliling 20 Warung, Warga Tetap Tak Dapat Gas Elpiji 3 Kg, Sindir Pemerintah: Kok Tega?
Barkah bercerita bahwa dia sudah menggunakan kayu bakar sejak Minggu (2/2/2025).
Hal itu lantaran ia tidak mendapatkan gas elpiji walaupun sudah berkeliling ke sejumlah warung.
"Dari kemarin jalan ke beberapa warung, tetapi habis semua," ujar Barkah saat ditemui di rumahnya, Senin (3/2/2025).
Untuk mencari gas elpiji 3 kg, Barkah mengaku sampai mendatangi satu per satu warung.
Dia sudah mengunjungi sekitar lima warung, mungkin sudah satu kilometer dia berjalan kaki.
Barkah tidak punya kendaraan sehingga tidak mencari gas ke pangkalan atau agen yang lebih besar karena lokasinya yang cukup jauh.
Oleh karena itu, dia akhirnya beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak.
"Kalau kayu tinggal cari di kebun sekitar rumah, saya memang punya tungku yang bisa digunakan untuk keadaan darurat sekarang," ungkap Barkah.
Menurut Barkah, bisa saja dia bertahan menggunakan kayu bakar untuk memasak, selama gas masih sulit didapat.
Namun, hal ini akan merepotkan karena proses memasak yang lebih lama dibandingkan dengan menggunakan gas.
"Repot kalau pagi buru-buru harus siapkan sarapan untuk anak sekolah, kalau gas kan tinggal cekrek-cekrek saja," tutur dia.
Hal serupa juga dialami Aminah (43).