Aktivitas memasaknya pada Senin (3/2/2025) pagi, terhenti mendadak.
Terong goreng yang baru setengah matang ditinggalkan sementara di penggorengan setelah tabung gas elpiji 3 kg miliknya habis.
Dengan segera, Aminah mencopot regulator dan bergegas mencari ke warung terdekat untuk membeli tabung gas agar dapat menyelesaikan masakannya.
Dari dapur di rumahnya yang terletak di Desa Pangkalan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Aminah mencari tabung gas di warung yang berada hanya lima bangunan dari rumahnya.
Namun usahanya sia-sia, karena warung tersebut tidak memiliki stok gas elpiji.
Tidak putus asa, Aminah kemudian naik motor untuk mencari di warung lainnya meskipun jaraknya cukup jauh.
Namun, hasilnya tetap sama; ia kembali tidak menemukan gas elpiji tiga kilogram.
Baca juga: Per 1 Februari Pengecer Dilarang Jual LPG 3 Kg Lagi, Pemilik Warung: Kami Ini Mempermudah Masyarakat
Di salah satu warung yang didatanginya, pemiliknya, Hining, langsung menjawab bahwa gasnya kosong.
Ia juga menyampaikan bahwa pengiriman dari penyuplai telah terhambat selama lima hari.
Sebanyak 15 tabung gas elpiji tiga kilogram yang diambil pihak penyuplai belum juga dikirimkan hingga hari ini.
"Sudah lima hari, sudah diambil sama penyuplai biasanya cepet. Naro gas kosong langsung dikirim, hari ini juga."
"Tapi ini sudah lima hari enggak dikirim," ungkap Hining saat ditemui Kompas.com di warungnya.
Hining menambahkan, dia biasanya membeli dengan harga Rp18.000 dari penyuplai dan menjualnya kepada warga seharga Rp21.000.
Ia berharap, pemerintah dapat memperlancar kembali pasokan gas karena kondisi ini sangat menyulitkan.
Sementara itu, Aminah juga mengeluhkan kesulitan dalam mencari gas elpiji.