Bahwa atas debitur fiktif pada BPR Iswara Artha sebanyak 116 tersebut, terdakwa Isni Dania Andini telah mengganti sebanyak Rp 2,5 miliar hingga tersisa 59 nasabah dengan jumlah Rp 2,7 miliar.
Terpidana Isni Dania Andini juga telah melakukan praktek flafadering kredit dengan melakukan perpanjangan kredit terhadap kredit macet di BPR Iswara Artha dengan melakukan perpanjangan kredit terhadap kredit macet sebesar Rp 3,2 miliar atas 77 orang nasabah dengan pembayaran dari pencairan kredit fiktif agar rasio NP BPR tetap terjaga kurang 5 persen sehingga penilaian Bank Indonesia sebagai pengawas dan Bank Mandiri sebagai kreditur menilai BPR Iswara Artha memiliki kriteria baik.